Home > Agama

Dukung Ketahanan Pangan, Wakaf Salman Tanam Puluhan Bibit Kelengkeng di Desa Cibodas

Selain kebun kelengkeng produktif, nantinya lokasi tersebut akan dijadikan sebuah tempatagrowisata yang penghasilannya bisa dimanfaatkan untuk umat melalui skema wakaf.
Penanaman tanaman kelengkeng oleh Wakaf Salman di Desa Cibodas/Dok
Penanaman tanaman kelengkeng oleh Wakaf Salman di Desa Cibodas/Dok

BANDUNG--Wakaf Salman menggelar Kick Off, penanaman 50 bibit kelengkeng super itoh di salah satu aset tanah wakaf yang terletak di Desa Cibodas, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, akhir pekan lalu.

Tanah wakaf seluas 5700 meter persegi tersebut merupakan salah satu aset yang nantinya akan dikembangkan tanaman produktif. Selain kebun kelengkeng produktif, nantinya akan dijadikan sebuah tempat agrowisata yang penghasilannya bisa dimanfaatkan untuk umat melalui skema wakaf.

Kegiatan kick off penanaman ini dihadiri langsung oleh jajaran Pengurus dan Pembina Masjid Salman ITB, seperti. Prof Suwarno, Prof Hermawan, juga para petinggi Wakaf Salman, yaitu, Ir Hari Utomo, dan Eko Galih Pribadi.

“Dengan dibukanya Kebun Kelengkeng ini, maka aset tanah menjadi lebih produktif, termasuk meningkatkan ketahanan pangan, dan membuka lapangan pekerjaan di Desa Cibodas ini,” ujar Prof Suwarno.

Prof Suwarno mengatakan, keuntungan dari Kebun Wakaf Produktif ini akan disalurkan, utamanya, untuk program Wakaf Pendidikan, di Komplek Pendidikan Khairina, yang terdapat setidaknya ratusan murid dan puluhan guru penghafal Quran.

Para donatur yang berwakaf bibit kelengkeng di Kebun Wakaf Produktif ini, kata dia, antara lain adalah pengurus dan pembina YPM Salman ITB, donatur umum, serta donatur alumni ITB angkatan 81 yang berwakaf hampir 50 persen dari 50 bibit yang ditanam.

Sementara menurut Ir Hari Utomo, selaku Direktur Wakaf Salman, ia berharap program kebun kelengkeng ini, bisa menjadi aksi nyata melawan climate change dan menjadi pahala jariyah bagi para donaturnya.

“Saya yakin dengan adanya gebrakan wakaf kebun kelengkeng ini akan menjadi sesuatu yang nyata, seperti melawan climate change, membuka lapangan pekerjaan, hingga menjadi pahala jariyah bagi para donatur,” papar Hari Utomo.

× Image