Home > Umum

Sukabumi Maksimalkan Upaya Cegah Gangguan Pendengaran dan Ketulian Sejak Dini

Literasi kesehatan sejak dini kepada siswa SD agar menjaga kesehatan telinga.
Literasi kesehatan telinga ke pelajar SD digagas Komda Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (PGPKT) Kota Sukabumi dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, di Perpustakaan Kota Sukabumi, Kamis (7/3/2024).
Literasi kesehatan telinga ke pelajar SD digagas Komda Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (PGPKT) Kota Sukabumi dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, di Perpustakaan Kota Sukabumi, Kamis (7/3/2024).

SUKABUMI--Sejumlah upaya dilakukan untuk mencegah kasus gangguan pendengaran dan ketulian. Salah satunya dengan menggencarkan literasi kesehatan sejak dini kepada siswa SD agar menjaga kesehatan telinga.

Momen ini misalnya digagas (Komda) Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (PGPKT) Kota Sukabumi dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi. Selain melakukan edukasi, dibarengkan pula dengan pencanangan pelatihan PGPKT puskesmas se-Kota Sukabumi yang digelar di Perpustakaan Daerah Kota Sukabumi, Kamis (7/3/2024).

'' Setiap tanggal 3 Maret diperingati sebagai hari pendengaran sedunia. Maknanya kesehatan pendengaran penting supaya masa depan lebih cerah,'' ujar Ketua Komda PGPKT Kota Sukabumi sekaligus Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Sukabumi Kote Noordhianta. Sebab, jika tidak bisa mendengar terhambat belajar, sehingga pendengaran penting.

Kote menerangkan, puncak peringatan hari pendengaran nasional digelar hari ini di Lampung. Untuk tingkat Kota Sukabumi digelar Perpustakaan Kota Sukabumi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah. Peserta kegiatan adalah pelajar SDN Sindangsari, Kecamatan Lembursitu.

'' Momen ini hari peringatan pendengaran sedunia tanggal 3 Maret. Jadi diperingati hari ini dengan bebeapa kegiatan mendukung penanganan gangguan pendengaran dan ketulian,'' ujar Kepala Dinkes Kota Sukabumi Reni Rosyida Muthmainnah. Acara ini bekerjasama dengan komda PGPKT yang sudah lama dijalin sejak 2018.

Reni menuturkan, sebelumnya banyak kegiatan baik sosial dan kemasyarakatan. Khususnya, dalam mencegah gangguan pendengaran dan ketulian.

Kolaborasi ini lanjut Reni, mendapatkan penghargaan yakni Sukabumi kota bebas gangguan telinga atau kota telinga sehat. Capaian ini berkat kerjasama yang baik antara pemda dan komda PGPKT.

'' Dari 196 ribu warga yang skreningg, sekitar 0,5 persen warga mengalami gangguan telinga dan 50 persen karena serumen atau kotoran telinga,'' ungkap Reni. Sehingga kali ini inisiasi literasi edukasi masyarakat terutama anak-anak bagaimana pentingny menjaga kesehatan telinga.

Reni menuturkan, selain itu ada pencanangan pelatihan kepada selurujlh tenaga medis puskesmas untuk peningkatan kualitas deteksi ganggguan telinga. '' Sudah bisa, tapi kualitas pemeriksaaan atau deteksi ditingkatkan dengan ilmu dan telnologi baru dengan Komda PGPKT,'' jelasnya.n Riga Nurul Iman

× Image