Zakat Ekspres Bandung Satu Klik Bisa Pesan 1.500 Ambulans Semudah Aplikasi Ojol
BANDUNG---Saat kasus pandemi Covid tinggi karena semua pasti masih ingatan, betapa sulitnya mengakses oksigen, ambulans dan fasilitas kesehatan (faskes) lainnya. Terutama, saat pandemi melonjak pertengahan tahun lalu.
Bahkan, akibat terlambatnya penanganan saat itu mengakibatkan ratusan nyawa melayang.
Kondisi tersebut, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Barat menginisiasi aplikasi bernama ZX (Zakat Ekspres). Melalui aplikasi ini, semua faskes yang ada di masing-masing kota bisa terintegrasi.
Dalam sekali klik, masyarakat bisa mengakses ambulans dan faskes lainnya semudah memesan ojek online (Ojol).
Selain faskes dan ziswaf, salah satu fasilitas menarik yang ditawarkan ZX (Zakat Ekspres) adalah Layanan Cinta.
Menurut Wakil Ketua I Bidang Penghimpunan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Barat, Rachmat Ari Kusumanto, layanan ini dihadirkan setelah melihat angka perceraian yang meningkat sejak pandemi.
"Sejak pandemi covid, perceraian itu makin tinggi karena dampak penurunan ekonomi akibat Covid-19. Maka, kami akan hadirkan Layanan Cinta juga. Isinya konsultasi dan kajian-kajian pada asatidz (para ustadz)," kata Rachmat.
Selain itu, kata dia, di aplikasi ini terdapat 1.500 ambulans yang bisa diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia semudah memesan ojek online.
"Aplikasi seperti ini baru pertama di dunia. Ada 1.500 ambulans dan faskes lainnya yang mudah dipesan masyarakat semudah memesan ojek online. Pembayaran PLN juga bisa lewat sini. Biaya admin Rp2.500 dikonversi jadi sedekah yg dikembalikan lagi pada masyarakat Kota Bandung," paparnya.
Sementara menurut Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, dengan lahirnya aplikasi ini bisa menjadi solusi seluruh orang yang ada di Kota Bandung.
Yana mengatakan, Kota Bandung menjadi kota pertama yang terintegrasi melalui aplikasi ZX (Zakat Ekspres). Berbagai layanan faskes seperti ambulans, oksigen, kamar RS yang kosong juga akan dimasukan datanya.
"Sehingga siapa pun orang yang datang ke Kota Bandung bisa mengakses semuanya dengan mudah," ujar Yana di Aula Pendopo, Senin, 4 April 2022.
Aplikasi ZX (Zakat Ekspres) ini juga memiliki fitur-fitur lainnya, seperti Layanan Cinta, ZIS, Wakaf, e-commerce, dan Social Banking. Dari data Baznas Kota Bandung, potensi zakat di Kota Bandung bisa mencapai Rp1,6 triliun.
Untuk mengoptimalkan penghimpunan zakat ini, kata Yana, ZX bisa menjadi salah satu solusinya dengan beberapa catatan.
"Yang harus dibangun oleh aplikasi ini adalah sosialisasi ke masyarakat. Sebab kita juga perlu meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk mau membayar zakat melalui aplikasi ini," katanya.
Oleh karena itu, Yana mengimbau, bagi para pimpinan kecamatan dan dinas untuk bisa menyalurkan zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ziswaf) lewat aplikasi ZX (Zakat Ekspres).
"Kita mulai dari para ASN dulu. Setelah itu, teman-teman kecamatan bisa bantu sosialisasi ziswaf melalui aplikasi yang sudah terbangun ini. Semoga bisa berkembang maksimal sesuai apa yang kita harapkan," kata Yana.
Sedangkan menurut Ketua Baznas Kota Bandung, Akhmad Roziqin, aplikasi ZX ini bisa menjadi pengungkit potensi zakat di Kota Bandung.
"Per hari ini, kita baru menghimpun Rp22-23 miliar zakat di Kota Bandung. Masih jauh dari potensi yang bisa kita peroleh yakni Rp1,6 triliun. Dengan hadirnya aplikasi ZX (Zakat Ekspres) bisa menjadi daya ungkit yang lebih efektif menghimpun zakat di Kota Bandung," papar Akhmad.
Akhmad berharap, selain menjadi media infak, ZX (Zakat Ekspres) juga mampu memudahkan warga Kota Bandung untuk memesan terkait kebutuhan dasar kesehatan.
"Dan kedepannya, semoga Kota Bandung bukan hanya menjadi penghimpun dana ZIS terbesar di Jabar, tapi juga pelayan umat Islam terbaik," katanya. Arie Lukihardianti