Home > Gaya Hidup

Lima Brand Hijab Ternama di Bandung, Gelar Bazar Berikan Diskon Hingga 30 Persen Ini Lokasinya!

Bazar ini, merupakan salah satu upaya menyemangati pelaku industri busana terus tumbuh di masa pandemi

BANDUNG---Menjelang ramadhan dan lebaran, bisnis fesyen mulai menggeliat. Salah satunya, terlihat dengan digelarnya berbagai pameran busana muslim

Hal tersebut pun, dilakukan lima brand fesyen ternama di Kota Bandung yang berkolaborasi menggelar pameran dan bazaar bertajuk Friendship Festival. Bazar ini, merupakan salah satu upaya menyemangati pelaku industri busana terus tumbuh di masa pandemi.

Lima brand yang terlibat adalah Deenay milik Trini Midiati Yuniar; Maima, milik Irma Sari Yudawinata dan Winda Mariska Aurora; Jenna&Kaia milik Lira Krisnalisa.

Lalu, Monel milik Dessy Mayasari, Irma Mariam, Minna Mekkarina, R. Lina Rooslina, Tintin Sutiarsih; dan Nadjani, Nadya Rizki Amatullah.

Acara tersebut digelar selama tiga hari di Hotel Malaka, Kota Bandung, dimulai pada Senin (28/3). Pada Bazar ini, pengunjung bisa melihat koleksi terbaru kelima brand. Selain itu, pengunjung bisa mendapatkan diskon 15 hingga 30 persen. Bahkan, dengan menggunakan kartu BSK bisa mendapatkan diskon 10 persen.

Menurut Pemilik Deenay, Trini Midiati Yuniar Friendship Festival merupakan hasil diskusi dengan para pemilik brand, melanjutkan kegiatan yang sudah dilaksanakan pada tahun-tahun lalu sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia.

"Awal pandemi kami bikin bazaar kecil-kecilan, responnya baik. Dari bazaar itu kami sepakat melakukan event to the next level dan berkesinambungan makanya ada Friendship Festival," katanya.

Menurutnya, ke depan pihaknya pun ingin mensupport brand lain. Sehingga owner bisa bertemu dengan dengan reseller, jastiper, pecinta brand.

Trini optimistis industri fashion bisa meningkat, terlebih pandemi sudah melandai seiring vaksinasi terus meluas.

"Dua tahun sebelumnya perekonomian menurun dan berpengaruh pada bisnis. Sekarang sudah membaik, bahkan pemerintah menyebut menuju endemi," katanya.

Sementara itu, Irma Mariam menyatakan optimismenya jelang bulan Ramadhan tahun ini. Terlebih, pada penyelenggaraan event sebelumnya, transaksi melebihi ekspektasi.

"Harapannya ada peningkatan. Dua minggu sebelum lebaran oeningkatannya mudah-mudahan 30 persen sampai 300 persen," katanya.

Silvia Permatasari, Funding and Transactional Business Deputi Regional 6 Bandung, Bank Syariah Indonesia (BSI) menyatakan industri halal lifestyle berperan mendukung perkembangan perkonomian.

Data kementerian perdagangan, Industri fashion muslim pangsa pasar 11 miliar USD. Dari jumlah itu, Indonesia berperan di angka 500 juta USD.

Berdasarkan data Ikatan Ahli Tekstil Seluruh Indonesia (Ikatsi) potensi belanja produk fesyen di kalangan konsumen muslim mencapai 368 miliar dolar AS pada 2021 jika mengacu pada State of Global Islamic Economy. Namun karena pandemik, hingga Agustus 2021 angkanya baru mencapai 2,91 miliar dolar AS atau 0,81 persen.

Namun, kata dia, dengan angka ini Indonesia sudah berada dalam tiga besar di dunia dalam industri fesyen muslim, setelah Uni Emirat Arab dan Turki. Untuk meningkatkan angka ekonomi di sektor ini, BSI pun akan terus mendukung pelaku usaha dalam mengembangkan fesyen muslim.

"Peluangnya masih besar untuk bisa menjadi trend setter dan kiblat muslim di dunia. Potensi ini diproyeksikan bertumbuh dan ber kembang di tahun 2022. BSI bersinergi dengan brand lokal untuk meningkatkan ekosistem halal melalui transaksi," katanya.

Untuk meningkatkan sisi penjualan dan konsumsi prodyuk fesyen, BSI memberikan dukungan pada pelaku UMKM dalam bentuk promosi maupun pembiayaan.

"Pemilik produk busana muslim bisa dikategorikan target segmen, karena ada yang masih dalam kategori UMKM dan bisa dapat 500 juta maksimal program KUR (kredit usaha rakyat). Ini bisa masuk dalam bantuan modal kerja," papar Silvia. Arie Lukihardianti

× Image