Toleransi Teco, Tidak Boleh Ada Aktivitas di Waktu Sholat
BANDUNG -- Sudah tahun keenam pelatih Bali United, Stefano 'Teco' Cugurra telah bekerja sama dengan pelatih fisiknya, Yogie Nugraha. Pertemuan keduanya saat sama-sama bergabung Persija Jakarta pada akhir 2016 lalu.
Yogie memuji bagaimana toleransi umat beragama yang diterapkan oleh Teco pada tim. Berada di Indonesia dengan mayoritas muslim, Teco sangat menghargai agama Islam dan seluruh agama dalam tim.
"Yang paling saya //respect// pada beliau adalah toleransi dia pada agama. Meski dia bukan muslim, dia memberikan toleransi bahkan lebih dari setiap pelatih kepala yang pernah bekerja dengan saya," kata Yogie, Selasa (22/3/2022).
Yogie mengakui Teco menerapkan tim untuk melaksanakan waktu sholat dulu sebelum melakukan pertemuan atau latihan. Dia tidak ingin membuat aktivitas beribadah diganggu oleh tim.
Bahkan setiap bulan Ramadhan, tim yang diasuh Teco baru latihan pada malam hari setelah sholat tarawih. Padahal, biaya yang harus dikeluarkan tim akan lebih besar jika latihan di malam hari.
"Padahal tim lain biasanya sebelum buka puasa, karena memang ada pertimbangan budget lebih untuk lampu di lapangan dan lainnya. Tapi beliau ingin pemain untuk makan dan beribadah dulu sebelum latihan. Jadi kita latihan jam 8 malam," kata Yogie.
Tinggal selangkah lagi keduanya memiliki triple crown dengan membawa gelar juara selama musim 2018 bagi Persija serta musim 2019 dan 2021/2022 bagi Bali United. Namun Yogie menyebut Teco tidak pernah ingin jemawa untuk mendeklarasikan diri sebagai juara sebelum kompetisi selesai.
"Tidak ada itu coach Teco bilang kita sudah pasti juara, dia bilang selama kita belum angkat piala kita belum juara. Walaupun secara hitung-hitungan cuma butuh satu poin tapi di sepak bola semuanya bisa saja terjadi. Kita tidak boleh terlalu ber-//euphoria//, bahkan dia melarang kami euphoria saat kami mengalahkan Arema dan Madura United," kata Yogie.