Pilihan Miniatur Bus Kertas Klub Sepak Bola Indonesia
BANDUNG -- Mencintai klub sepak bola Indonesia tentu adalah hal yang wajar. Menjadi penggemar bus pun adalah pilihan hobi yang bagus. Namun bagaimana jika keduanya digabungkan?
Hal inilah yang dilakukan oleh Pamungkas Budhi Hermawan. Pria berusia 26 tahun ini menjual berbagai macam miniatur bus kertas khusus klub sepak bola nasional.
Ketertarikannya dengan bus membuatnya diawali dari rekan sesama pecinta bus yang telah lebih dahulu menjajal miniatur bus kertas pada 2012. Dua tahun kemudian, Pamungkas pun menggeluti pembuatan miniatur bus kertas.
"Untuk bus liga itu baru musim ini, awalnya itu saat Arema rilis bus baru, saya lihat bus Arema itu dari (kebanggaan) penggemarnya naik sekali, dari pamor pemilik Arema pun tinggi sekali," kata Pamungkas saat dihubungi Republika, Senin (3/1).
Dari sana Pamungkas menyadari bahwa belum ada yang memiliki usaha di bidang serupa. Karena itu pula Pamungkas membuat miniatur bus kertas dari klub sepak bola pertamanya, bus Arema.
Dari satu klub, kini Pamungkas sudah membuat beberapa bus dari klub Liga 1 dan Liga 2. Di antaranya adalah Arema FC, PSIS Semarang, Persela Lamongan, Persija Jakarta, Persib Bandung, PSS Sleman, Persis Solo, dan Persijap Jepara.
"Untuk Persebaya itu sebenarnya busnya tidak ada. Tapi karena permintaan penggemar Persebaya jadi saya buat sendiri," kata Pamungkas.
Bus sendiri tidak sembarang dibuat, Pamungkas secara detail menyesuaikan ukuran dan desain dari bus asli. Dimana skala yang digunakan 1:60 dengan ukuran panjang 23 cm, lebar 6,5 cm dan tinggi 10 cm.
"Untuk klub sepak bola itu kan desainnya ramai, tidak seperti bus AKAP (antar kota antar provinsi), saya harus benar-benar referensi detail, bahkan saya harus minta suporter lokal untuk foto bus aslinya. Seperti PSIS itu saya harus cari referensi bus sehingga pembuatan tertunda," kata Pamungkas.
Untuk pembuatannya, Pamungkas membutuhkan waktu dua jam lamanya. Untuk itu, dalam satu hari minimal Pamungkas membuat lima miniatur bus kertas.
Pamungkas turut menyamaratakan harga miniatur bus kertasnya dengan harga 65 ribu rupiah. Hingga Desember akhir, Pamungkas telah menjual 180 miniatur bus kertas.
"Lebih ramai dari miniatur bus biasa. Setelah saya buat bus Arema akhirnya saya fokus ke bus sepak bola, karena bus AKAP sudah jarang saya promosikan. Akhirnya yang order dari klub suporter semua," kata Pamungkas.
Pamungkas mengakui saat ini bus Persis dan PSS menarik perhatian penggemar. Dia mengakui momentum itu sesuai dengan Persis yang menjadi juara Liga 2 dan ramainya suporter PSS yang ada di media sosial.
"Saya waktu itu baru jualan di Facebook dan Instagram, belum sampai Twitter. November akhir dan Desember itu saya unggah PSS dan Persis. Sampai akun besar itu secara tidak langsung ikut promosi dengan retweet," kata Pamungkas.
Saat ini pria yang berdomisili di Jember ini mengaku akan terus melengkapi miniatur bus kertas sepak bolanya. Dia mengakui masih banyak permintaan penggemar yang belum dapat dipenuhinya.
"Masih ada yang belum seperti Bali United, Sriwijaya dan Persita Tangerang. Sudah banyak permintaan juga, agar pasarnya juga semakin luas," kata Pamungkas.
Selain itu, pria 26 tahun ini masih bekerja dengan istrinya saja. Untuk itu, dia berencana untuk menambah tenaga dan melebarkan sayap ke e-commerce untuk menjual miniatur bus kertasnya.
"Sementara ini baru berdua dengan istri, dari desain sampai pengiriman sendiri. Saat ini saya juga menjual via WhatsApp dan DM akun saya," kata Pamungkas.