Jadwal Pembinaan Pranikah Pengantin dan Aturan Menikah Masa Pandemi di KUA Antapani
BANDUNG----Menjadi pengantin, pasti banyak yang harus disiapkan. Ternyata tak hanya melulu soal rias pengantin, gedung dan ketering. Tapi, justru yang paling penting menyiapkan mental setelah berumah tangga nanti.
Nah berbicara tentang pembinaan pranikah, KUA Antapani ternyata menyediakan layanan tersebut untuk para calon pengantin.
Berikut Jadwal Pembinaan Pranikah di KUA Antapani:
1. Kelas pembinaan pranikah diadakan setiap Selasa atau Rabu.
2. Peserta kelas pembinaan pranikah terbatas pesertanya maksimal 15 orang. Apalagi sekarang harus jaga jarak, jadi maksimal 7-8 orang saja.
3. Pembinaan ini berisi materi edukasi mengenai keagaaman, kehidupan rumah tangga, dan kesehatan yang perlu diperhatikan jika kelak para calon pengantin ini sudah berumah tangga. Sebab, tantangan setelah menikah jauh lebih besar dibanding saat masih melajang.
"Harus betul-betul dipersiapkan dulu dari segi fisik maupun mental. Jangan sampai nanti ketika berumah tangga malah jadi down," ujar Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Antapani, Suhendi.
4. Untuk calon pengantin yang memiliki keterbatasan biaya untuk pernikahan atau ingin menikah dengan cara sederhana, KUA Antapani bisa membantu dengan fasilitas akad nikah.
"Di sini kita ada ruang akad juga. Fasilitas akadnya sederhana, seperti meja, kursi, background hiasan di ruangan yang bisa dipakai oleh calon pengantin," katanya.
5. Meski di tengah pandemi, ternyata cukup ramai warga yang datang ke KUA Antapani. Ada yang mengurus pernikahan, rujuk, dan beberapa keperluan surat lainnya.
6. Tak ada jumlah layanan pernikahan yang berubah baik sebelum atau setelah pandemi. Rata-rata dalam sebulan, ada 30-40 pasangan yang menikah di Antapani.
7. Saat Ramadan, biasanya jumlah warga yang menikah tidak akan sebanyak bulan lainnya. Bisa dibilang, hanya 1-2 pasangan. Namun, angka pernikahan akan naik lagi di bulan Syawal.
8. Untuk persyaratan menikah di masa pandemi, semuanya disesuaikan dengan peraturan dari pemerintah kota.
"Kalau kemarin-kemarin dibatasi ya 50 persen, lalu penggunaan masker harus diperhatikan. Kalau sekarang sudah mulai dilonggarkan ya, sudah boleh ada resepsi pernikahan di gedung," katanya. Arie Lukihardianti