Libas Stunting di Jabar, Ini 5 Jurus Si Cinta Atalia Praratya
BANDUNG --Angka prevalensi stunting di Jabar hingga 2021 walaupun mengalami penurunan cukup signifikan tapi cukup tinggi.
Pada 2021, angka prevelensi stunting di Jabar turun. Yakni, dari 31,5 persen pada 2018, menjadi di angka 24,5 persen.
Menurut Ketua Tim Penggerak PKK Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil yang akrab disapa 'Cinta', Jawa Barat terus berkomitmen menurunkan angka prevalensi stunting atau tengkes. Cara yang dilakukan, di antaranya dengan meningkatkan pola asuh, pola makan, dan sanitasi.
Selain itu, berikut cara yang dilakukan Jabar untuk menurunkan angka stunting:
1. Jabar mengerahkan 1,4 juta kader PKK untuk mendampingi keluarga. Ada tiga hal yang di dorong untuk menurunkan angka stunting yaitu pola asuh, pola makan dan sanitasi. Semua program ini ada di PKK yang kadernya sebanyak 1,4 juta orang.
2. Menurut Atalia tak hanya itu, untuk mengejar target Jabar zero stunting pada 2023, PKK Jabar bersama BKKBN dan bidan desa telah membentuk Tim Pendamping Keluarga. Atalia berharap, tim yang anggotanya mencapi 37 ribu orang ini mampu menjangkau sasaran keluarga lebih dekat.
3. Sebagai wakil ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Jabar, menurut Atalia, pihaknya juga menggandeng 52 ribu Posyandu yang akan menjadi garda terdepan penurunan stunting. Salah satu upaya yang sudah dilakukannya adalah menambah meja pelayanan posyandu yang tadinya lima menjadi enam buah. Meja keenam, tersebut dikhususkan menangani permasalah spesifik salah satunya stunting.
4. Disparitas antarkabupaten/kota juga masih lebar. Kendati tak merinci nama daerahnya, Wahidin menyebut ada dua daerah di Jabar yang angka prevalensi stunting sudah di bawah 14 persen. Namun ada juga empat daerah yang angkanya mencapai 30 persen.
5. Diperlukan sosialisasi masif terkait Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting (RAN Pasti) di Jabar. Sosialisasi ini bertujuan mendapatkan komitmen dari para kepala daerah dan jajarannya dalam upaya penurunan stunting. Arie Lukihardianti