7 Jurus Jitu Ridwan Kamil Taklukan Dunia dengan Kopi Asal Jabar
BANDUNG---Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melepas ekspor kopi ke Belanda dengan total nilai Rp4 miliar di Desa Mekarsari, Cikajang, Kabupaten Garut, belum lama ini.
Kopi yang diekspor merupakan produk hasil binaan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan PT Astra Internasional Tbk.
Ridwan Kamil menegaskan, ekspor ini sebagai langkah Jawa Barat untuk menaklukkan dunia lewat komoditas kopi. Berikut Jurus Ridqan Kamil menduniakan kopi asal Jabar:
1. Tak hanya untuk produk mentah, Ridwan Kamil ingin agar kopi Jabar bisa mendunia lewat kafe-kafenya.
"Jadi kita harus menaklukkan dunia dengan kopi-kopi kita, baik ekspor mentah, maupun lahir kafe-kafe seperti Starbuck milik Jabar di seluruh dunia. Ini sedang persiapan di Belanda dan Swiss. Jadi suatu hari saya yakin," kata Ridwan Kamil.
2. Pemprov Jabar memberi sarana produksi dari Pemda Provinsi Jabar kepada petani milenial Jawa Barat.
3. Provinsi Jawa Barat sudah mengekspor produk kopi mentah ke beberapa negara. Berdasarkan data Pusat Data dan Sistem Informasi (PDSI) Kementerian Perdagangan Tahun 2020 dan 2021, total nilai ekspor kopi Jawa Barat mencapai 16 juta dolar AS atau sekitar Rp 200 miliar. (mengacu kurs Rp14.300 per Dolar AS ).
4. Negara yang sudah menikmati kopi asal Jabar seperti Rusia, Singapura, Belanda, Jerman, Inggris, Taiwan, Australia, dan Arab Saudi. Ke depan Jabar akan terus mencari pasar ekspor kopi yang baru ke negara lain.
5. Saat ini, Jawa Barat juga sedang mempersiapkan membuka kedai kopi yang dinamakan Jabarano Coffee di beberapa negara. Jabarano Coffee sendiri sudah dibuka di Melbourne, Australia, dan akan dilanjutkan di beberapa negara lainnya.
6. Ridwan Kamil menyebut, ada beberapa alasan mengapa dirinya optimistis kopi asal Jawa Barat bisa mendunia. Karena, Jabar merupakan salah satu daerah penghasil kopi pertama di Indonesia.
"Sejarah kopi di Indonesia itu di Jawa Barat. Dibawa oleh Pemerintah Kolonial Belanda, makanya ada Gunung Malabar. Malabar itu sebenarnya nama tempat di India. Namun oleh Pemerintah Kolonial dijadikan nama gunung di Indonesia, maka lahirlah Gunung Malabar," katanya.
7. Penjualan kopi ke beberapa negara juga semakin mudah dengan adanya teknologi digital. Ini sejalan dengan Program Petani Milenial yang ingin membuktikan warga yang tinggal di desa pun bisa memiliki penghasilan seperti di kota.
"Senikmat-nikmatnya hidup itu tinggal di desa rezeki Jakarta, bisnis ke Amerika. Dulu tidak mungkin, tapi sekarang mungkin karena ada teknologi yang memudahkan," katanya. N Arie Lukihardianti