Delapan Santri Jadi Korban Kebakaran Ponpes Miftahul Khoirot, Wagub Jabar Yakin Jadi Syuhada
BANDUNG----Kabar sedih, datang dari Pesantren Miftahul Khoirot yang berada di Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang pada Senin (21/2). Karena, 8 orang santrinya menjadi korban kebakaran tersebut saat sedang menghapal Al quran.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum yang sering kali disapa sebagai Panglima Santri ini langsung melihat kondisi Pesantren Miftahul Khoirot pada Selasa (22/2/2022).
“Kepada keluarga besar Pesantren Miftahul Khoirot, dimana ada bencana kebakaran yang meninggal 8 orang. Kami yakin yang meninggal adalah para syuhada (mati syahid) semuanya karena beliau sedang berada di jalan Allah,” kata Uu.
Menurut Uu, ia berharap keluarga yang ditinggalkan bisa ikhlas dan sabar. Karena, hal ini merupakan takdir dari Allah SWT. Selain itu, para korban pun meninggal dalam keadaan yang suci di tengah bencana dan sedang menghafal Al-quran.
Dengan adanya tragedi ini, Uu memberikan bantuan kepada Pondok pesantren Miftahul Khoirot serta warga sekitar yang terkena dampak dari kejadian ini berupa uang yang ia harap dapat membuat pesantren lekas pulih.
“Pemerintah hari ini sebagai bentuk kepedulian dan bentuk silaturahmi memberikan bantuan sebanyak Rp 100 juta untuk pembangunan atau apapun yang dibutuhkan Pesantren, besar tidak dibandingkan kerugian tetapi ini bentuk silaturahmi kami kepada kyai dan ulama. Karena Pemerintah butuh kyai dan ulama,” papar Uu.
Selain itu, Uu mengatakan, dirinya akan memberikan bantuan kepada korban yang berada di sekitar Pondok Pesantren Miftahul Khoirot sebesar Rp 2,5 Juta.
“Saya memberikan bantuan 100 juta untuk pesantren dan 2,5 juta untuk para korban yang berada di sekitaran pesantren,” kata Uu.
Uu berharap, dengan terjadinya tragedi ini, masyarakat tidak merasa takut untuk menyekolahkan anak-anaknya di semua pesantren khususnya di Pesantren Miftahul Khoirot ini. “Jadi jangan ada anggapan di sini tidak aman, namanya bencana mau sehebat apapun teori kita, mau sehebat apapun kewaspadaan kita, kalau Allah sudah menakdirkan seperti itu siapa yang bisa menahan,” kata Uu. N Arie Lukihardianti