Home > Umum

Ikuti Bina Desa, Siswa SMA di Bandung Jadi Guru Ngaji hingga Renovasi Rutilahu

Selain tinggal di rumah warga, mereka berbagi tugas dan peran selama kurang lebih satu pekan disana.
Siswa membantu renovasi rumah tidak layak huni warga
Siswa membantu renovasi rumah tidak layak huni warga

BANDUNG--Pendidikan tidak hanya didapat dibalik meja dan di dalam ruang kelas. Tapi, justru yang terpenting sejauh mana implementasinya dalam kehidupan di masyarakat.

Itulah yang ditunjukkan, saat ratusan siswa SMA Darul Hikam Unggulan mengikuti kegiatan Bina Desa di Desa Margamukti, Pangalengan, Kabupaten Bandung.

Banyak hal yang diikuti oleh 104 siswa kelas XI saat mengikuti kegiatan yang menjadi salah satu syarat kelulusan itu.

Selain tinggal di rumah warga, mereka berbagi tugas dan peran selama kurang lebih satu pekan disana.

Ada yang menjadi guru ngaji, ada yang menjadi tenaga kesehatan, hingga ada yang ikut peran serta saat warga merenovasi rumah tidak layak huni (Rutilahu) disana.

Seluruh kegiatan tersebut menurut Wakasek Kesiswaan Mamun dikemas dalam beberapa bidang, antara lain bina agama, bina sosial, bina pendidikan, bina kesehatan, dan bina lingkungan.

"Selain pembagian sembako dan pemeriksaan kesehatan gratis, salah satu program yang paling dirasakan manfaatnya adalah proses renovasi rumah tidak layak huni," ujar Mamun kepada wartawan, Jumat (7/2/2025).

Kegiatan yang dilaksanakan dari Senin, (3/2/2024) hingga Jumat (7/2/2025) itu, dilaksanakan di desa tersebut karena warganya membutuhkan bantuan baik moril maupun materiil.

"Kita memilih desa ini karena melihat kondisi ekonomi masyarakatnya masih dibawah, kondisi lingkungan termasuk rumah yang masih tidak layak masih banyak, dan kemakmuran di masjid masih minim," kata Mamun.

Agenda rutin tahunan tersebut, kata Mamun, dilaksanakan di desa berbeda setiap tahunnya.

"Tahun kemarin kita laksanakan di Kiara Payung, sebelumnya di Cijapati, jadi supaya kebermanfaatannya lebih meluas dan terasa oleh banyak warga masyarakat," paparnya.

Tujuan kegiatan tersebut kata Mamun, yaitu siswa harus punya empati terhadap masyarakat, menumbuhkan rasa syukur, meningkatkan rasa ingin berbagi dan intinya adalah penerapan adab dan akhlak di masyarakat.

Tidak heran, meskipun suasana desa dan rumah yang mereka tinggali jauh sekali dari yang mereka peroleh dalam kesehariannya, namun para siswa sangat antusias mengikuti rangkaian kegiatan tersebut.

Salah satunya adalah siswa kelas XI D Lakeisha Almeera Rosada yang tinggal di rumah Maacih (80 tahun). Lakeisha mengaku sangat terharu karena selama tinggal disana keluarga Maacih sangat perhatian dan baik pada dia dan teman-temannya.

"Kami udah kayak keluarga, padahal baru kenal tapi keluarga Maacih sayang banget sama kita, mereka perhatian dan rasa pedulinya tinggi. Rata-rata penduduk disini welcome banget sama kita," kata Lakeisha.

Begitu juga dengan siswa kelas XI A, Ahtar, yang mengungkapkan dirinya merasakan bahwa warga di desa tersebut sangat ramah dan sederhana.

"Kondisi warga desa disini banyak yang hidup kekurangan, saya bersyukur bisa ikut kegiatan Bina Desa SMA Darul Hikam ini karena saya jadi bisa lebih banyak bersyukur dengan apa yang saya rasakan dan nikmati selama ini," kata Ahtar.

× Image