Home > Umum

Lewat Gempita, SCG Dorong Pengembangan Desa Mandiri di Sukabumi

SCG Gempita diluncurkan untuk memberikan keterampilan dan keahlian bagi masyarakat yang tidak mempunyai penghasilan tetap.
Suasana pelatihan dalam SCG Gempita di lima desa Kabupaten Sukabumi yang digagas SCG.
Suasana pelatihan dalam SCG Gempita di lima desa Kabupaten Sukabumi yang digagas SCG.

SUKABUMI--Beragam cara untuk membekali keterampilan warga desa agar mandiri. Hal ini misalnya dilakukan SCG, melalui anak perusahaannya, PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi, selaku produsen Semen SCG, yang kembali menginisiasi Program Pengembangan Masyarakat di bawah pilar Pendidikan berupa rangkaian pelatihan kerja bernama “SCG Gempita (Generasi Mencapai Cita-red)”.

Informasi yang diperoleh menyebutkan, program SCG Gempita didasari kebutuhan masyarakat di 5 desa yang diusulkan melalui musrenbangdes (Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa). SCG Gempita diluncurkan untuk memberikan keterampilan dan keahlian bagi masyarakat yang tidak mempunyai penghasilan tetap agar lebih berdaya dengan mengembangkan potensi dan kapasitas diri.

Program SCG Gempita tahun ini membuka tiga kelas pelatihan yang diikuti oleh masyarakat di lima desa. Pelatihan itu yakni kelas menjahit untuk Desa Sirnaresmi dan Kebonmanggu, kelas memasak untuk Desa Tanjungsari, dan kelas tata rias untuk Desa Sukamaju dan Desa Wangunreja, Kabupaten Sukabumi yang digelar pada 15-17 Juli 2024.

'' SCG Gempita menjadi salah satu pemenuhan komitmen SCG dalam menerapkan prinsip ESG 4 Plus yang menjadi landasan operasi SCG yang dipersonalisasi dari kerangka kerja ESG,'' ujar Presiden Direktur PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi, Peramas Wajananawat, dalam keterangan persnya, Selasa (23/7/2024). Khususnya dalam mengurangi kesenjangan sosial.

Peramas meyakini dengan membuka akses pendidikan di sektor informal yang memadai dan berkualitas melalui SCG Gempita, masyarakat akan memiliki keterampilan yang mumpuni dan. Selain itu mampu memaksimalkan potensi yang dimilikinya guna meningkatkan kesejahteraannya dan keluarganya.

Sebelum pelatihan dilaksanakan terang Peramas, SCG bekerja sama dengan tim psikolog untuk melakukan asesmen demi menyelaraskan materi pelatihan dengan minat dan bakat masyarakat. Setelah itu, para peserta diberikan pelatihan oleh lembaga pelatihan profesional, seperti Balai Latihan Kerja Kabupaten Sukabumi, YOU, Lembaga Kursus dan Pelatihan Kerja Intan, dan Lembaga Kursus dan Pelatihan Kerja Mawar.

Kepala Badan Latihan Kerja Kabupaten Sukabumi Nita mengatakan, pemda sangat mengapresiasi apa yang dilakukan SCG dalam menginisisasi program SCG Gempita. Pasalnya, lapangan pekerjaan hanya terpusat di kota-kota besar sehingga masyarakat di pedesaan cenderung kesulitan mendapatkan pekerjaan atapun penghasilan.

'' Kami harap SCG Gempita mampu menjawab tantangan tersebut, karena masyarakat didorong untuk memaksimalkan potensi diri dan mengembangkan sumber daya di desa,'' jelas Nita. Program SCG Gempita dimulai pada 10 Juli 2024 di Desa Kebonmanggu dan Sirnaresmi melalui kelas menjahit yang diadakan selama 20 hari dari 10 Juli–2 Agustus 2024.

Melalui pelatihan ini, masyarakat diharapkan akan memiliki keahlian menjahit yang mumpuni sehingga dapat bergabung dengan salah satu UMKM mitra SCG Gesari (Gerakan Desa Berdikari), program pengembangan masyarakat lainnya dari SCG yang berfokus pada pengembangan ikon desa, yang bergerak di bidang produksi tekstil. Selain itu, sertifikat yang didapatkan bisa menjadi nilai tambah bagi peserta yang berniat mencari pekerjaan.

Di akhir masa pelatihan, LPK akan memilih peserta terbaik yang akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti ujian sertifikasi keahlian. Rangkaian SCG Gempita berlanjut pada tanggal 15-16 Juli 2024 untuk masyarakat Desa Sukamaju dan Wangunreja melalui pelatihan tata rias yang berkolaborasi dengan Y.O.U di Backyard Cafe, dan Spark Odeon Hotel Sukabumi yang melibatkan sebanyak 51 peserta.

Pelatihan selanjutnya berupa kelas memasak untuk 13 peserta di Desa Tanjungsari, yang membekali peserta dengan keterampilan membuat kue kering dan kue basah yang nantinya akan diarahkan menjadi pengusaha kuliner. Modul pelatihan pun dilengkapi dengan pengetahuan dasar branding dan pengemasan produk makanan. Peserta pun didorong untuk membuat kreasi makanan yang melibatkan madu.

Salah satu peserta SCG Gempita, Lisa (17 tahun) mengungkapkan, ia sangat senang bisa mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan hobi memasak saya. Sebelumnya, ia tidak pernah berpikir untuk menjadikan hobi sebagai sumber mata pencaharian. '' Dengan SCG Gempita, saya menjadi termotivasi untuk mengembangkan potensi yang saya miliki menjadi sumber penghasilan yang dapat menyejahterakan saya dan keluarga,” ungkap Lisa.

Berbagai inisiatif kontribusi sosial telah dilakukan oleh PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi yang menekankan kepada lima pilar penting dalam hidup, yakni Infrastruktur, Kesehatan, Agama & Budaya, Pendidikan, dan Ekonomi Produktif. Program-program tersebut diwujudkan di antaranya melalui dukungan modal dan pembinaan UMKM melalui SCG Gesari, pembangunan jalan, posyandu, program peningkatan gizi balita, ibu hamil, dan lansia, renovasi masjid, dan beasiswa berprestasi untuk lebih dari 400 pelajar yang diberikan setiap tahunnya.

Kontribusi sosial PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi merupakan perwujudan dari komitmen ESG 4 Plus di SCG, yakni landasan operasi perusahaan yang dipersonalisasi dari kerangka kerja ESG (Environmental, Social, dan Governance) global. ESG 4 Plus terdiri dari empat komitmen utama; Mencapai Nol Bersih Emisi per Tahun 2050 (Set Net Zero), Mewujudkan Industri Hijau (Go Green), Menekan Kesenjangan Sosial (Reduce Inequality), dan Merangkul Kolaborasi (Embrace Collaboration), dengan Keadilan dan Transparansi di setiap operasi (Plus).n Riga Nurul Iman

× Image