Sekolah Kejuruan di Bawah YPT Bandung Ini, Jadikan Digital Talent Sebagai Progam Andalan
BANDUNG---Sekolah kejuruan di bawah Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) Bandung yaitu SMK Telkom Sidoarjo mengusung DTP (Digital Talent Program) sebagai program andalannya.
Dengan DTP, jurusan eksisting di SMK Telkom Sidoarjo yakni Sistem Informasi Jaringan dan Aplikasi (SIJA) dan Jurusan Teknik Jaringan Akses Telekomunikasi (TJAT), menjadi lebih relevan, segar, serta sesuai dengan kondisi siswa dan industri.
Menurut Eka Iswardiani, Wakil Kepala Sekolah Hubungan Industrial SMK Telkom Sidoarjo, kedua jurusan tersebut menjadi lebih menarik, baik bagi siswa, UMKM, industri, dan masyarakat, ketika dikemas dalam program DTP mulai kelas XI.
“Karena jika murni jurusan lama yang berakar dari industri telekomunikasi, betapa banyak siswi kami yang kesulitan narik kabel fiber atau memanjat tower BTS. Jadi, kami berinovasi dan berimprovisasi dengan DTP ini,” ujar Eka, dalam keterangan resminya, Jumat (5/4/2024).
Eka menjelaskan DTP terdiri dari sembilan program peminatan keahlian spesifik dunia ICT yang bisa dipilih siswa, yang mana pilihan kelas peminatan ini dibimbing langsung praktisi industri. Siswa nantinya membuat project untuk selanjutnya diterjunkan ke masyarakat yang membutuhkan.
Kesembilan program itu adalah Hustler, Hacker, Hipster, Graphic Desainer, Cloud Computing, Network Engineer, dan IoT Engineer. Hustler adalah content creator yang mengimplementasikan digital marketing, Hacker (website programmer yang mampu bersaing di dunia programmer), Hipster (mencetak desainer UI/UX yang agile dan mampu bersaing di dunia industri), Graphic desainer (mencetak desainer yg komunikatif, implementatif, dan memberikan solusi product branding).
Kemudian, kata dia, Cloud Computing (mencetak cloud engineer dan menguasai keamanan data), Network Engineering (mencetak network engineer yang memiliki skill instalansi perangkat jaringan), Internet of Things (mencetak IoT engineer yang agile dan mampu menguasai hardware serta platform IoT), Fiber Optic (mencetak teknisi FTTH yang menguasai desain fiber optic), dan Sys Admin (mencetak system dan designer yang agile dan mampu bersaing di industri).
“Setelah diseleksi di bulan Agustus, mereka kemudian akan masuk Bootcamp Class untuk terus dididik materi terkait. Setelah itu, ada periode Advance Class yakni simulasi implementasi industri dan terakhir Graduation Exam yakni kelompok dari Advance Class diterjukan ke masyarakat,” katanya.
Eka berbangga, karena sejauh ini, sudah ada beberapa kelompok yang diminta bantuannya oleh UMKM di Sidoarjo untuk menerapkan ilmunya, terutama dari sisi desainer grafis dan pemasaran digital. Hal ini pun sangat selaras dengan slogan sekolah, School of Digital Era.
“Di sisi lain, sudah ada 12 siswa kelas XII yang sudah selesai PKL langsung ditarik kerja sebelum lulus. Saat PKL, mereka kami sambungkan dengan DTP saat di kelas XI. Kami sertakan pula program BMW intensif (Bekerja Melanjutkan Wirausaha, red) bagi kelas XII yang memilih mandiri berusaha,” katanya.
Semua terobosan dari sekolah Jl Raya Pecantingan, Sekardangan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur ini tak terlepas pula dari sarana mumpuni. Antara lain kehadiran Ruang Kelas (Dilengkapi Smart Tv 55 Inch, AC Ruangan, dan Single Seat meja kursi siswa), Ruang SMC (Smart Millennial), Laboratorium TIFO (pertama di Sidoarjo), Laboratorium Multimedia, Laboratorium Industri PT Fangbian, Laboratorium Komputer dan Multimedia, hingga Lapangan Olahraga dan Ruang Perpustakaan dan Perpustakaan Digital.
Saat ini, ada 700-an siswa-i bersekolah di SMK Telkom Sidoarjo dengan rata-rata satu kelas berisikan 33 anak. Siswa tak hanya dari Sidoarjo, tapi juga luar kota, misalnya Surabaya, Mojokerto, Pasuruan, Gresik, Lamongan, Probolinggo, Malang, Blitar, Tulungagung, Kediri, Ponorogo, Madiun, Ngawi, Bojonegoro, Jember, Banyuwangi, dan beberapa daerah lainnya.