Pasca Pandemi, Penjualan Mochi Kuliner Khas Sukabumi Turun Drastis
SUKABUMI--Dampak pandemi Covid-19 masih dirasakan hingga sekarang. Khususnya pada sektor kuliner seperti penjualan makanan mochi asal Kota Sukabumi.
Seperti diketahui, Kota Sukabumi sejak lama terkenal sebagai kota mochi. Sebab daerah tersebut memiliki ciri khas oleh-oleh kuliner khas yakni mochi.
Sehingga di kota tersebut banyak dijumpai toko atau gerai oleh-oleh makanan, salah satunya mochi dan menjadi incaran pengunjung dari luar daerah. Namun, sejak pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu omzet penjualan mochi menurun drastis.
'' Ketika pandemi Covid ada penurunan penjualan, terjun bebas hingga 50 persen dan hingga kini belum normal,'' ujar salah seorang pengelola Mochi Kaswari Bakat Jaya, Solih, Sabtu (24/2/2024). Hal ini diperparah dengan naiknya harga bahan-bahan untuk membuat mochi.
Solih mengatakan, pihaknya berharap bisa bertahan tanpa harus merumahkan karyawan. Meskipun kini sistem kerja karyawan dibagi dua shift tidak seperti sebelumnya.
Menurut Solih, Moci Kaswari Bakat Jaya dibangun sejak 9 Februari 2006 atau hampir 18 tahun. Didasari untuk meningkatkan ekonomi masyarakat karana pada waktu itu banyak pengangguran dan melihat potensi Kota Sukabumi mempunyai ciri khas kota mohi.
'' Perkembangan awal jual di tempat dan akhirnya banyak yang mengenal,'' ungkap Solih. Berikutnya ada kerjasama dengan Pemkot Sukabumi dengan mengikuti bazar dan pameran untuk memperkenalkan produk asli Kota Sukabumi.
Sehingga kata Solih, produk mochinya mulai dikenal dan banyak yang membeli. Ia mengatakan produk mochi Kaswari Bakat Jaya mulai dari mochi wijen dan kini ada 12 varian rasa misalnya tiramisu, kacang merah, kacang hijau, keju, dan lain sebagainya.
'' Pada Sabtu dan Minggu bisa 100 persen penjualan. Namun sekarang belum maksimal,'' cetus Solih. Pembeli berasal dari Sukabumi dan luar daerah yakni Jakarta, Bandung, dan Bogor.
Solih berharap omzet penjualanya bisa meningkat dan bangkit kembali. Sehingga bisa menggerakan roda perekonomian di daerah.n Riga Nurul Iman