SBM ITB Dorong Mahasiswa Berinovasi di Bidang Energi Terbarukan
BANDUNG---Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB), terus menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar. Menurut Dekan SBM ITB Ignatius Pulung Nurprasetio, pihaknya terus mendorong mahasiswa menghasilkan inovasi pada bidang energi ramah lingkungan atau energi terbarukan.
Hal ini, sebagai respons ITB terhadap bahaya global warming yang kian mengkhawatirkan. Selain itu, menurut Ignatius, pihaknya berkomitmen untuk mendukung penggunaan energi terbarukan melalui kerja sama dengan semua pihak terbaik swasta.
"Kami menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Seperti halnya dengan Shell, kami mendorong inovasi mahasiswa menghasilkan inovasi berbasis energi baru terbarukan (EBT)," ujar Ignatius kepada wartawan belum lama ini.
Selain menerapkan energi solar cell di kawasan ITB, menurut Ignatius, pihaknya juga mendukung kegiatan yang menggugah mahasiswa berinovasi pada bidang EBT. Inovasi tersebut diharapkan dapat menjadi harapan baru energi ramah lingkungan.
"Kami terus dorong agar mahasiswa berpikir kritis serta ikut mencari solusi atas energi ramah lingkungan. Karena kalau kita lihat, pemanasan global sudah semakin tinggi, seperti Bandung yang makin panas,” paparnya.
Salah satu bentuk dukungan terhadap lingkungan, Shell Indonesia menggelar program dari Shell Live Wire bagi mahasiswa SBM ITB.
Menurut President Director Shell Indonesia Ingrid Siburian, program ini merupakan pelatihan kewirausahaan bagi wirausaha muda yang memiliki ide bisnis atau sedang menjalankan bisnis di berbagai sektor.
"Tahun ini, fokus kami adalah Energy Solutions, sebuah program yang berfokus pada pengembangan kewirausahaan di bidang energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia,” kata Inggrid.
Program ini, kata dia, adalah wadah yang mendorong perkembangan kewirausahaan di bidang energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia dengan memberikan dukungan melalui pengembangan kemampuan generasi muda yang tertarik menyelesaikan isu-isu energi melalui pengembangan bisnis di bidang energi.
Menurutnya, hampir 1.000 ide atau bisnis EBT dari Indonesia bagian Barat, Tengah, dan Timur telah mengikuti seleksi Shell Live Were Energy Solutions sejak tahun 2019. Kurang lebih 150 tim energy start-up dari berbagai provinsi di Indonesia telah menjalani program pengembangan kapasitas bisnis dan manajemen yang intensif selama empat bulan.
Shell Live Wire Energy Solutions digelar setiap tahun dengan periode pendaftaran akan dibuka sekitar bulan November setiap tahunnya.
"Melalui program ini, para peserta akan mendapatkan berbagai program, seperti bootcamp capacity building, mentoring dengan praktisi dan expert, kesempatan networking, serta pendanaan dengan total nilai Rp250 juta,” paparnya.