Jaga Inflasi, Pemkot Bandung Fokus ke Tujuh Isu Ini
BANDUNG---Operasi pasar, pasar murah, hingga Gerakan Pangan Murah (GPM), gencar digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Hal tersebut dilakukan, sebagai upaya strategis untuk menekan inflasi, seiring tren kenaikan harga beras.
Hal tersebut disampaikan Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono saat rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Pendopo Kota Bandung, Senin 13 November 2023.
Tercatat, hingga Oktober 2023, inflasi tahunan Kota Bandung berada pada posisi terendah se-Jawa Barat.
Namun, menurut Bambang, meskipun inflasi di Kota Bandung cukup rendah, ia tetap meminta agar kenaikan harga barang dan jasa ditekan, agar masyarakat tidak terbebani.
“Angka inflasi sudah bagus. Paling tidak ada dua isu yang harus menjadi perhatian kita bersama yaitu mengendalikan inflasi dan memastikan harga stabil menghadapi hari besar," katanya.
Bambang mengatakan, untuk menstabilkan harga sejumlah komoditas, ada sejumlah langkah. Di antaranya pasar murah dan gerakan pangan murah (GPM).
Tak hanya itu, ia meminta seluruh jajaran yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk mengantisipasi komoditas lain penyumbang inflasi untuk terus diintervensi.
“Semuanya harus kita antisipasi agar langkah kita menjadi tepat mengintervensi variabel menyumbang inflasi. Saat ini komoditas pangan yang terus kita intervensi tapi ada komoditas lain yang juga harus kita intervensi,” katanya.
Saat ini, TPID tengah fokus pada tujuh isu strategis pengendalian inflasi yang akan dihadapi Kota Bandung, yakni :
1. Masih tingginya harga beras baik medium maupun premium
2. Naiknya beberapa komoditas seperti Cabe Merah Besar dan Cabe Rawit Merah;
3. Masuknya musim penghujan;
4. Melemahnya nilai rupiah;
5. Naiknya suku bunga perbankan;
6. Isu global geopolitik (Perang Rusia-Ukraina dan Israel-Palestina);
7. Rencana Penyesuaian Tarif Air Minum (PDAM), Tarif Parkir Offstreet, dan Gas LPG 3 Kg.