Minat Mahasiswa Mendaftar ke Prodi Apoteker Tinggi, Ini Penyebabnya
BANDUNG---Peluang kerja apoteker saat ini masih terbuka lebar. Sehingga, minat calon mahasiswa kuliah di apoteker terus tinggi.
Salah satunya, di Unisba menurut Dekan Fakultas MIPA Unisba, Abdul Kudus, minat mahasiswa mendaftar ke program studi apoteker Unisba tahun ini membludak.
"Pada angkatan pertama memang belum banyak. Pada angkatan kedua, sudah mulai banyak, dan pada angkatan ketiga ternyata yang mendaftar membludak," ujar Abdul Kudus kepada wartawan belum lama ini.
Menurut Abdul Kudus, dengan minat yang tinggi tersebut, Unisba akhirnya banyak menolak siswa.
"Jadi dengan sangat menyesal karena kuota kita hanya 40 mahasiswa, kami tidak menerimanya itu hampir 100 lebih," katanya.
Peluang kerja Apoteker, kata dia, masih sangat terbuka. Apalagi saat ini, disetiap puskesmas harus ada apotekernya.
"Jadi, masih banyak dibutuhkan apoteker ini," katanya.
Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker (PSPPA) FMIPA Unisba sendiri, menggelar Sidang Terbuka Pengambilan Sumpah Apoteker ke II T.A. 2022/2023. Sejumlah 45 orang Apoteker baru telah diambil sumpahnya dan telah siap berkontribusi dalam pembangunan kesehatan.
Pengambilan sumpah apoteker ini dilaksanakan di Aula Utama Unisba, pada Kamis (5/10/2023.)
Apoteker baru yang melakukan pengambilan sumpah apoteker pada kesempatan ini telah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan akademik yang meliputi perkuliahan berbasis studi kasus, Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA), baik pada bidang industri farmasi, distribusi Farmasi (PBF) Rumah Sakit, Apotik dan Puskesmas, serta ujian kelulusan internal dan nasional.
Rata-rata lebih dari 50 persen apoteker baru tersebut meraih Predikat Pujian.
Menurut Rektor Unisba, Prof Dr H Edi Setiadi, SH MH, tantangan dunia kefarmasian ke depan bukanlah semakin ringan yang memaksa untuk menjadi apoteker yang unggul dan berintegritas.
"Untuk itu jadilah apoteker yang kompeten dan berakhlakul karimah sebagaimana cita-cita Unisba dalam menghasilkan lulusan yang faqih fiddin untuk menuju khoiro ummah,” katanya.
Menurut Prof Edi, lulusan Unisba khususnya apoteker harus dapat menjadi ragi di masyarakat dalam pengertian dapat berkontribusi secara meyakinkan dalam usaha melayani masyarakat.
Menurutnya, pihaknya menjaga betul kualitas lulusanya. Saat ini, kuotanya penerimaan mahasiswa profesi Apoteker di Unisba masih 40 orang, karena Prodi ini baru dibuka sekitar 2 tahun.
"Kalau untuk menaikkan kuota itu harus dipersiapkan berbagai hal. Seiring berjalan waktu, kita akan terus menata itu, jadi nanti kuota yang ada bisa lebih banyak lagi," katanya.