Preview Persib vs Persija: Selamat Adalah Hal Utama
BANDUNG -- Persib Bandung akan menjamu Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Ahad (2/10/2022). Dalam pertandingan ini kedua tim memiliki tren positif yang ingin dipertahankan dalam laga ini.
Pelatih Persib, Luis Milla mengakui ada tantangan berat yang dihadapi tim untuk menhadapi Persija. Menang di tiga pertandingan terakhirnya, Persib kemudian dihadapkan dengan jeda kompetisi yang membuat tim kehilangan ritme pertandingan mereka.
"Bagi saya ini menjadi tantangan yang berat, tapi kami sudah menunjukkan perbaikan selama persiapan dua pekan terakhir," kata Luis Milla.
Pelatih asal Spanyol ini mengakui tim harus punya rasa percaya diri tinggi untuk menghadapi Persija. Dia menilai tim harus punya mentalitas tinggi untuk meraih poin penuh di laga ini.
"Saya harap ada hal yang lebih dari tim ini, kami punya kepercayaan diri dan kami harus punya mentalitas yang kuat untuk memperlihatkan konsep tim di pertandingan nanti," kata Luis Milla.
Namun Luis Milla pun menyoroti hal terpenting dalam pertandingan derby ini. Dimana baik itu suporter maupun tim harus selamat dari sebelum, selama dan sesudah pertandingan, baik Persib maupun Persija itu sendiri.
"Penonton akan mendukung Persib dan menjadi pemain ke-12, memberikan dukungan mereka dalam setiap kesempatan. Tentu ini diharapkan bisa menjadi pertandingan yang menarik, kompetitif dan saya juga meminta agar tidak terjadi masalah di pertandingan besok," pinta Luis Milla.
Dari kubu Persija, pelatih Thomas Doll pun mengatakan hal serupa. Meski sudah melanglangbuana di sepak bola, ini kali pertama Thomas Doll menaiki rantis hanya untuk bermain sepak bola.
"Ketika saya mendengar pertama kali cerita ini, itu membuat saya sedih dan kecewa. Siapapun yang ingin menonton sepak bola, mereka ingin menikmati permainan dan mengajak keluarganya," kata Thomas.
Pandangan pelatih asal Jerman ini menilai bahwa rivalitas tidak bisa dipisahkan dari sepak bola. Tapi jika rivalitas itu berubah menjadi mimpi buruk, tentu ini bukan jadi yang diinginkan oleh pemain dan keluarga pemain itu sendiri.
"Saya yang berusia 56 tahun, saya tak tahu bagaimana bisa saya duduk dalam tank (baracuda) padahal tak ada perang disini. Mungkin banyak orang menertawakan ini, tapi ketika duduk di dalamnya perasaannya berbeda. Saya juga ketika di lapangan harus berdiri untuk memberikan instruksi dan berbicara dengan pemain, lalu mungkin saja ada benda yang melayang dari tribun, itu tidak seharusnya terjadi," kata Thomas.
"Saya melihat ini dari video, bukan hanya di Bandung tapi juga di Jakarta. Ini tidak boleh terjadi. Saya tahu, di laga ini semuanya berbicara, seperti mantan pelatih, presiden klub dan semuanya bicara ayo akhiri ini tapi tidak ada yang benar-benar terjadi. Kita lihat besok, tentunya saya ingin menyaksikan sepakbola yang menarik dan berharap semuanya dari tim saya pulang ke rumah dengan aman," kata Thomas.