Oktober Ini, BPS Jabar Sebar Hampir 80 Ribu Petugas Lakukan Sensus Sosial Ekonomi
BANDUNG---Oktober ini, BPS sebagai lembaga pemerintah penyedia data statistik, akan melaksanakan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek).
Menurut Kepala BPS Provinsi Jawa Barat, Marsudijono, di Jabar Regsosek dilaksanakan serentak di 27 Kabupaten/Kota. Yakni, meliputi 627 kecamatan dan 5.957 desa. Jumlah petugas pendata yang terlibat hampir 80 ribu tepatnya sebanyak 79.864 orang, dengan target pendataan seluruh keluarga yang ada di Jawa Barat.
"Petugas pendataan akan menyensus semua penduduk di kabupaten/kota, semuanya akan dicacah," ujar Marsudijono usai Rapat Koordinasi di Provinsi, Pendataan Awal Registrasi Sosial Ekonomi 2022 dengan OPD Provinsi Jawa Barat, Kamis (15/9).
Marsudijono mengatakan, waktu sensus dilakukan dari 15 Oktober sampai 15 Desember. Saat ini, pihaknya sedang menyiapkan infrastruktur, petugas, dan memberikan pelatihan, agar semua petugas bisa memasukan ke dokumen dengan baik.
"Sensus pendataan ini dilakukan dalam sebulan mencakup semua. Kalau se Jabar kan petugasnya hampir 80 ribu, nah se Indonesia lebih banyak lagi mencapai 400 ribu yang akan disebar ke setiap daerah. Ini yang paling penting," paparnya.
Menurutnya, mngingat pentingnya kegiatan ini, tentu saja dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk keberhasilan pendataan Regsosek di Jawa Barat. Sebagai langkah penguatan koordinasi dan konsolidasi eksternal maupun internal dalam rangka pelaksanaan kegiatan pendataan awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek), BPS Provinsi Jawa Barat menggelar rapat koordinasi.
"Rapat ini dihadiri undangan dari 54 Organisasi Perangkat Daerah (OPD)/Dinas, stakeholder, internal BPS Provinsi Jawa Barat," katanya.
Marsudijono mengatakan, dalam pendataan Regsosek BPS tak mungkin berjalan sendiri. Tapi, harus melibatkan dan berkolaborasi dengan berbagai pihak.
“Dukungan dan kolaborasi sangat diperlukan dalam penyelenggaraan Regsosek mencakup pendataan, pemanfaatan serta pemutakhiran data”, kata Marsudijono.
Sementara menurut Sekda Jabar, Setiawan Wangsa Atmaja, sinergi dan kolaborasi dalam membangun Jawa Barat sangat penting dilakukan dengan berbasis.
“Data Regsosek menjadi kunci dan memberikan banyak manfaat dalam berbagai program pembangunan. Pendataan Regsosek perlu pengawalan, pengamanan dan publisitas sehingga menghasilkan data yang akurat”, papar Setiawan.
Setiawan menegaskan, pihaknya mensupport BPS Jabar dalam melakukan pendataan. Agar, pembangunan bisa dilakukan berbasis data. Serta, terjadi percepatan penanggulangan kemiskinan.
"Apalagi sekarang kan ada kenaikan BBM dengan adanya sensus jadi tahu siapa yang harus di tolong. Arahan saya, tolong di kawal petugas sensus yang sudah direkrut ini kan sensusnya bebarengan denhen kenaikan BBM, nanti petugas datang dikira akan memberi bantuan," katanya.