Alumni ITB Beri Beasiswa Bootcamp Pelatihan Digital, Ini Persyaratan dan Cara Mendapatkannya
BANDUNG---Pemerintah saat ini serius menyiapkan talenta digital untuk mengakselerasi transformasi digital di Indonesia. Pada 2030 Indonesia membutuhkan sekitar 9 juta talenta digital. Setiap tahunnya Indonesia membutuhkan 600 ribu talenta digital.
Menanggapi isu tersebut, menurut Alumni ITB dari Rekayasa Pertanian 2015, Abdul Aziz, ia dan beberapa alumni ITB mengadakan sebuah program berbasis pelatihan digital skill. Selain dirinya, ada Halinda Mulia Arti (Teknik Fisika 2015), Puja Pramudya (Teknik Informatik 2010), dan Muhklis (Teknik Industri 2008).
Program yang dinamai Beasiswa Bootcamp Digital Skill ini diinisiasi oleh Lembaga Amil Zakat (LAZ) Rumah Amal Salman, tempat Abdul Aziz dan Halinda berkreasi. Berikut persyaratan dan cara mendapatkan beasiswa pelatihan digital:
1. Bersama Alkademi (Penyedia Kurikulum dan Instruktur Pelatihan) dan SanberHub (Penyedia Lapangan Kerja) program ini membuka kesempatan kepada lulusan IT di semua kampus untuk mendapatkan beasiswa.
“Saat ini Indonesia hanya memiliki satu persen talenta digital yang sudah masuk ke level advance," ujar Abdul Aziz, dalam siaran persnya, Jumat (9/9).
2. Beasiswa ini, memberikan kesempatan kepada lulusan IT di semua kampus untuk mendapatkan materi dan pelatihan yang berkualitas.
"Tentunya kami berharap mereka yang mendapatkan pelatihan akan menjadi bagian dari 9 juta talenta digital yang dibutuhkan Indonesia pada tahun 2030,” kata Abdul Aziz.
3. Beasiswa senilai 10 juta ini, bisa didapatkan secara gratis dengan kuota terbatas. Pendaftaran dibuka hanya sampai 22 September 2022. Link pendaftaran bisa diakses melalui https://digitalskill.rumahamal.org.
4. Aziz yang juga menjadi Ketua Program Teknologi Tepat Guna di Rumah Amal Salman mengatakan, beasiswa ini memberikan pemahaman ilmu dan keterampilan software engineering dan cloud native computing secara menyeluruh.
5. Penerima beasiswa juga berkesempatan melakukan magang dan berkarir sebagai Sofware Engineer di Start –Up atau Korporasi.
6. Selain itu, kelas yang diadakan offline/luring ini juga memberikan kelas pengembangan diri berupa kuliah tamu dari para CEO Start Up, Hunting Start Up di Kota Bandung, dan Healingoding. Para penerima beasiswa juga berkesempatan mendapatkan sertifikat dan portofolio project setelah selesai mengikuti program beasiswa ini.
7. Program yang akan berlangsung 4 bulan ini, diharapkan bisa membantu para lulusan IT agar bisa meningkatkan kapasitas untuk memulai dan mendorong perubahan menuju transformasi digital.
“Semoga dengan adanya beasiswa ini bisa membantu para lulusan IT agar bisa meningkatkan kapasitas mereka untuk memulai dan mendorong perubahan menuju transformasi digital. Tentunya juga mendorong kebijakan kolaboratif yang dapat meningkatkan daya saing ekonomi digital Indonesia,” papar Aziz.