7 Fakta Dibalik Pernyataan Wagub Jabar Soal Bullying, Berujung Maaf Hingga Disentil Cinta Laura
BANDUNG---Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, beberapa hari menuai sorotan. Bahkan, di media sosial twitter namanya terus diperbincangkan terkait pernyataannya pada kasus anak di Tasikmalaya yang dibully temannya hingga meninggal dunia.
Tak hanya netizen yang beramai-ramai mengecam pernyataan Uu yang dinilai tak berempati pada kasus bullying. Namun, psikolog anak dan artis Cinta Laura pun turut geram dengan pernyataan Uu.
Berikut 7 Fakta dibalik pernyataan kontroversi Wagub Jabar soal bullying Anak di Tasikmalaya hingga berujung maaf:
1. Saat dimintai pendapatnya oleh wartawan pada Sabtu (25/7), Uu berpendapat bahwa kasus perundungan anak dalam hal ini mengenai kejadian anak dipaksa setubuhi hewan sudah biasa. Uu bahkan mengklaim hal tersebut adalah sebuah candaan.
2. Uu pun sempat menyarankan agar keluarga pelaku dan korban saling memaafkan. Karena, Uu menilai yang harus dikejar yang menyebarkan video. Berikut kutipannya:
"Secara kasat mata di video tidak ada persetubuhan. Ya mohon maaf, itunya (alat kelamin korban) aja gak bangun. Saya lihat ada hal yang dimanfaatkan oleh orang lain. Di awal ada video pembukaannya. Paling yang harus dikejar adalah mereka yang menyebarkan video seperti itu," kata Uu
3. Setelah pernyataannya menuai kecaman, Uu meminta maaf telah menyampaikan hal semacam itu. Karena sebenarnya ia tidak bermaksud kepada konteks yang ada pada kejadian ini.
"Yang saya sampaikan saat saya bercanda dengan rekan media, temen dengan teman suka saling ledek itu biasa. Tapi sebenarnya itu tidak boleh, sekali pun hal biasa, itu tidak boleh. Itu yang saya sampaikan," ujar Uu kepada wartawan di Gedung Sate, Senin (25/7).
4. Uu mengatakan, ia memohon maaf atas kesalahan pernyataannya tentang hal itu. Karena memang dulu, ia pernah kecil dan waktu kecil suka saling meledek.
"Oleh karena itu mohon maaf atas kesalahan saya," tegasnya.
5. Dukungan Pemprov Jabar untuk kasus bullying di Tasikmalaya ini, sesuai dengan arahan Gubernur Jabar, pihaknya menyerahkan semuanya kepada aparat penegak hukum.
"Mudah-mudahan ada hikmah tersendiri. Tetapi seperti yang saya sampaikan di awal yaitu harus benar-benar keputusan yang terbaik buat anak, tidak terjadi lagi korban selanjutnya tetapi memiliki efek jera terhadap anak yang lain. Sehingga, tidak terulang lagi di Jabar," paparnya.
6. Terkait kasus bullying anak di Tasikmalaya, saat ini sudah ada progress yang diawali oleh instansi-instansi terkait telah berkoordinasi cukup bagus.
"Luar biasa antara Pemkab Tasikmalaya bahkan RT dan RW pun begitu pun begitu sigap sebelum ini ke mencuat publik sudah mengadakan action," katanya.
Selain itu, kata Uu, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan pilar-pilar anak seperti KPAID, desa dan kelurahan layak anak dan juga para pemerhati anak di daerah .
7. Menanggapi kasus ini, Cinta Laura menyentil Wagub Jabar di Instagram pribadinya, berikut kutipannya:
"UU Perlindungan Anak ada, begitupun UU TPKS. Tapi bagaimana undang-undang tersebut bisa benar-benar diimplementasikan dan berfungsi sebagai perlindungan dan kekerasan jka orang-orang yang berkuasa tidak memiliki rasa empati dan pengertian tentang isu-isu ini," tulis Cinta Laura pada akun Instagram pribadinya
Lalu Cinta Laura pun mengatakan kalau dirinya kecewa. Karena, para pemimpin dan penegak hukum sama sekali tak mengerti dampak fisik dan mental pada korban bullying.
"Honestly So disappointed (kecewa), melhat berita-berita yang seringkal menunjakkan bahwa pemimpin-pemimpin dan penegak hukum sama sekali tidak mengerti dampak fisik, mental dan emotional bagi korban yang mengalami hal-hal tidak manusiawi seperti ini. Memalukan juga melihat bahwa mereka tidak sadar dampak jangka panjangnya terhadap kesehatan mental dan produktifitas masyarakat kita," katanya.