Beri Pesan Menyentuh, Ridwan Kamil Minta Sosok Ini Jadi Penerus dan Pengganti Eril
BANDUNG---Meskipun pengajian anak sulungnya Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril masih digelar, tapi Gubernur Jabar Ridwan Kamil sudah beraktivitas. Selama izin dari pekerjaanya, Ridwan Kamil banyak berkegiatan di Cimaung yang merupakan lokasi pemakaman Eril.
Hal tersebut, diketahui dari unggahan di media sosialnya. Ridwan Kamil, mengunggah foto bersama keluarganya. Salah satunya, bersama anak bungsunya Arkana Zaidan Misbach.
Dalam unggahan foto bersama Arkana, Ridwan Kamil mengatakan kalau ia akan mendidik Arkana sama seperti ia mendidik Eril dulu. Arkana sendiri, diketahui merupakan anak angkat Ridwan Kamil yang sangat disayangi oleh Ridwan Kamil dan Atalia Praratya.
Berkat keberadaan balita yang ceria dan menggemaskan itu, keluarga Ridwan Kamil pun bisa lebih bertahan dalam suasana kehilangan. Bahkan, Arkana selalu menempel dan dibawa kemana-mana oleh Ridwan Kamil. Berikut unggahan menyentuh dari Ridwan Kamil:
"Dear Arka,
Saatnya kamu meneruskan semangat A Eril, membangun dunia
yang lebih baik dan lebih mulia
Kami akan mencintai dan mendidikmu, seperti kami mencintai
dan mendidik A Eril.
Bismillah, kita mulai dengan menyelesaikan Masjid Al Mumtadz
ini ya Arka," tulis Ridwan Kamil saat memberikan caption foto berlatar belakang pembangunan Masjid Al Mumtadz.
Masjid Al Mumtadz, dibangun satu kompleks dengan pemakaman Eril di Desa/Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung.
Sebelumnya, menurut Juru bicara keluarga Gubernur Ridwan Kamil, Elpi Nazmuzzaman, keluarganya mengucapkan terima kasih pada semua masyarakat yang menyampaikan dukacita dalam berbagai bentuk baik langsung maupun tidak langsung.
"Ungkapan simpati berbagai bentuk yang sudah kami terima sehingga membuat kami berbesar hati dan terharu," ujar Elpi.
Menurutnya, ada sekitar hampir 1.200 karangan bunga duka cita yang tercatat, juga pelayat yang hadir ke makam Emmeril Kahn Mumtadz yang bernama kecil Eril, di Desa/Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung sekitar 8.000, di luar tamu VIP.
Begitu juga, dengan petakziah yang hadir untuk mendoakan almarhum Eril selama 17 hari berturut-turut sekitar ratusan bahkan ribuan yang datang.
"Ini konteksnya bukan membesar-besarkan angka, tapi mungkin kami akan kesulitan untuk menyampaikan rasa terima kasih," katanya.
"Mungkin kami akan luput menyampaikan terima kasih secara personal satu per satu, kepada orang yang sudah pernah membantu menyampaikan simpati dalam berbagai bentuk, untuk itu pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih banyak, jazakumullah. Hanya Allah sebaik-baiknya yang bsa memberi balasan," paparnya.
Elpi juga berterima kasih dan mengapreasiasi positif kepada rekan-rekan media lewat kerja jurnalistik humanisnya. "Secara umum kami apresiasi sangat positif, kami harap situasi positif ini bisa terjaga," kata Elpi.
Elpi menilai pendekatan media yang humanis ini menjadi harapan di tengah banyak tantangan di media sosial di mana masih banyak misinformasi, disinformasi, bahkan hoaks terkait almarhum Eril.
Pihak keluarga, kata dia, tidak bisa mencegah dan mengendalikan. Keluarga juga sangat menyadari peristiwa Eril yang masuk ke ruang publik menjadi konsumsi publik. Maka dari itu banyak berbagai pandangan saran, opini terhadap situasi.
"Perbedaan pandangan ini lumrah karena negara demokrasi, semua orang bisa berpendapat," kata Elpi.
Elpi mengatakan pihak keluarga mendapatkan hikmah serta pelajaran berharga, yakni keikhlasan, ketawakalan, berpikir positif, dan menyeimbangkan upaya optimal dengan doa kepada Allah swt.
"Mungkin Eril yang menjadi guru kami," katanya.
Selain itu pihak keluarga juga turut menyampaikan terima kasih kepada para ulama, ustaz, habib, majelis ulama, yang selalu terbuka menerima konsultasi kepada keluarga terkait peristiwa yang cukup besar yang terjadi kepada Eril. Sehingga keluarga mendapatkan panduan tentang bagaimana menyikapi peristiwa ini dari sisi akidah, syariah, dan akhlak. Arie Lukihardianti