Alumni ITB Kembangkan Aplikasi Mudahkan Membayar Zakat
BANDUNG---Alumni Teknik Fisika ITB tahun 2009, Romi Hardiansyah, mengembangkan sebuah program otonom (bot) yang dapat berinteraksi secara otomatis dengan sistem atau pengguna di aplikasi perpesanan WhatsApp dan Telegram.
Aplikasi ini, kemudian digunakan oleh salah satu Lembaga Zakat di Bandung, Rumah Amal Salman untuk memudahkan transaksi pembayaran zakat.
Menurut Romi Hardiansyah yang juga
Inisiator Bot Rumah Amal Salman, inovasi yang dikembangkan pada akhir tahun lalu ini tidak hanya untuk memudahkan pembayaran zakat. Tetapi juga bisa meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat untuk pembayaran infak dan kebaikan lainnya.
Bot ini, kata dia, menyediakan berbagai menu zakat, infak, atau kebaikan lainnya dengan berbagai pilihan metode pembayaran seperti transfer ke bank dan scan QRIS dari berbagai aplikasi lainnya.
"Kita tidak perlu direpotkan mengunduh aplikasi tertentu, membuka website tertentu, atau mendatangi tempat tertentu untuk dapat berzakat. Untuk pembayaran zakat yang cepat, aman, dan sederhana, bot ini adalah jawabannya. Ini adalah yang pertama bagi dunia filantropi Islam,” ujar Romi, Senin (30/5).
Romi mengatakan, dibandingkan dengan metode pembayaran lainnya, transaksi melalui bot ini memiliki berbagai keunggulan. Di antaranya tidak perlu ribet konfirmasi donasi, verifikasi pembayaran otomatis yang dilengkapi dengan qabul dan bukti penerimaan kuitansi (PDF), dan tentu saja aplikasi ini lebih privasi, sederhana, aman, dan bersahabat.
Menurutnya, selain untuk pembayaran zakat, infak, atau kebaikan lainnya, bot Rumah Amal Salman juga dilengkapi dengan laporan keuangan dan berbagai layanan lainnya.
Jadi, kata dia, setiap transaksi yang dilakukan melalui bot akan terekam dan dapat dicek melalui dokumen riwayat transaksi yang bot sajikan. Sehingga, donatur tidak perlu khawatir terlupa kapan terakhir berzakat atau penunaian kebaikan lainnya.
"Belum sampai satu tahun, bot ini sudah mencapai lebih dari 2.000 pengguna," katanya.
Sementara menurut Khairun, CEO Sanbercode, Bot Telegram Rumah Amal Salman dikembangkan melalui serangkaian uji untuk meningkatkan kenyamanan pengguna. Kuitansi (PDF) dan qabul juga dikirimkan sebagai bukti bahwa zakat, infak, atau kebaikan lainnya telah diterima sehingga pengguna terlepas dari kekhawatiran/kecemasan.
Menurut Kepala Seksi Audit Syariah Lembaga Zakat Kementerian Agama Republik Indonesia, Dewi Tri Wulandari, Bot telegram sangat praktis bagi warganet yang hobi bahasa teks.
"Sangat sesuai dengan kondisi sekarang, tanpa basa-basi, langsung jelas, dan tetap sopan bahasanya," kata Dewi. Arie Lukihardianti