Airbnb Akhiri Kebijakan Pandemi Covid-19
BANDUNG -- Airbnb mengubah kebijakannya ketika pandemi Covid-19 merembak di dunia pada Maret 2020 lalu. Airbnb mengubah peraturan yaitu diperbolehkannya membatalkan pesanan sewa yang sudah dibuat dengan alasan keadaan yang tidak memungkinkan demi keselamatan baik penyewa dan pemilik bangunan.
Airbnb adalah perusahaan penyedia jasa layanan sewa rumah, villa, apartemen bagi wisatawan yang ingin berlibur sebagai pilihan lain dari hotel. Berawal pada tahun 2008, ketika dua desainer memiliki ruang lebih dan disewa untuk tiga orang wisatawan.
Pada akhirnya dibuat aplikasi tempat berkumpulnya penyedia bangunan yang akan disewakan dan tersedia di seluruh penjuru dunia. Sehingga wisatawan dapat dengan mudah mencari tempat tinggal ketika sedang bepergian, dengan pilihan harga yang beragam dan desain ruangan yang bermacam-macam yang dapat diseuaikan dengan selera penyewa.
Dilansir dari laman Travel and Leisure, pembatalan yang dilakukan karena Covid-19 memiliki 2 pilihan yaitu uang kembali atau pilihan kredit untuk travel. Pemilik bangunan pun dapat membatalkan pesanan tanpa mempengaruhi status superhost mereka.
Tetapi kebijakan baru pun akhirnya dibuat. Mulai 31 Mei 2022 mendatang, hak untuk pembatalan kembali kepada pemilik bangunan, dan penyewa tidak lagi bisa membatalkan sewa karena alasan Covid-19.
Pihak perusahaan mengatakan karena populasi di dunia sudah menerima dosis vaksin setidaknya satu kali, dan mulai hidup berdampingan dengan Covid-19 maka peraturan ini dibuat. Tetapi peraturan ini belum berlaku untuk pemesanan domestik di Korea Selatan.
Airbnb sebetulnya memberikan kebebasan kepada pemilik dalam membuat peraturan pembatalan. Pemilik dapat membuat peraturan seperti misalnya mengizinkan penyewa untuk membatalkan pesanan 5 hari sebelum tanggal check-in agar mendapatkan kembali uang pesan secara utuh atau tidak, kembali lagi kepada pemilik sewa.
Pihak Airbnb mengatakan perusahaannya sedang mengembangkan asuransi bagi penyewa yang berlibur dan akan tersedia di beberapa kota. Kemudian perusahaan juga sedang merencanakan standar kebersihan sebagai bentuk keamanan dan kenyamanan agar terhindar dari penyakit seperti Covid-19.