Hari Kartini, Ini Perempuan-perempuan Hebat di Kota Bandung
BANDUNG---Di era digital dan serba modern, saat ini sudah tak ada lagi sekat antara laki-laki dan perempuan dalam berpendapat juga memegang kebijakan. Siapapun bisa dan boleh berada di pucuk-pucuk peran, termasuk perempuan.
Melalui perjuangan RA Kartini, sampai saat ini akhirnya kaum perempuan bisa memperoleh kesempatan yang sama dengan kaum lelaki. Tak lagi dilabeli sebagai sosok yang hanya bisa beraktivitas di 'dapur, sumur, kasur'.
Di tataran pemerintahan Pemkot Bandung pun, banyak perempuan yang mengambil perannya. Bahkan menjadi pemimpin untuk mengambil kebijakan. Termasuk di Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, mulai dari struktur di kecamatan hingga kepala dinas. Berikut perempuan-perempuan hebat di pemerintahan Kota Bandung:
1. Elly Wasliah, seorang perempuan yang menjabat sebagai Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung.
Sembilan tahun menjabat sebagai kepala dinas, Elly tak pernah merasa sulit untuk memimpin meski ia seorang perempuan.
"Dulu enam tahun jadi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung. Sekarang sudah tiga tahun jadi Kadisdagin. Alhamdulillah semua rekan-rekan dan keluarga mendukung. Tidak ada yang underestimate karena kita ini sosok perempuan ya," ujar Elly dari rilis Humas Pemkot Bandung, Kamis (21/4).
2. Bagi Elly, ada satu prinsip yang membuat ia tetap optimis untuk menjalankan peran sebagai seorang pemimpin, yakni sebuah hadis yang berbunyi: Khairunnas anfauhum linnas
"Di Islam itu kita diajarkan, sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain dalam kebaikan. Saya selalu mempunyai satu dorongan semangat, dimanapun saya ditempatkan, saya harus memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk masyarakat Kota Bandung," katanya.
Menurutnya, melalui amanah yang saat ini diemban, ia bisa mengambil peran untuk berkontribusi memulihkan perekonomian masyarakat Kota Bandung. Terlebih untuk para Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang mayoritas merupakan kaum hawa.
"Seperti sekarang di Disdagin, kami ingin memberikan suatu terobosan bagaimana para pelaku UMKM ini bisa lebih maju dan berdaya saing produknya, sampai bisa ekspor," katanya.
Meski saat ini ia memiliki kesempatan memimpin, Elly menyampaikan, perlunya untuk tetap menyeimbangkan antara pekerjaan dengan rumah. Sebisa mungkin, jangan membawa masalah kantor ke rumah, pun sebaliknya.
"Semua punya porsi dan hak atas diri kita masing-masing. Keluarga juga punya hak atas diri kita. Luangkan 'quality time' dengan mereka," kata Elly.
3. Selain Elly, sosok perempuan pemimpin lainnya ialah Rahmawati Mulia, Kepala Camat Antapani. Sejak beberapa tahun lalu, Rahmawati telah memimpin Kecamatan Antapani yang memiliki empat kelurahan, yakni Kelurahan Antapani Kulon, Antapani Wetan, Antapani Kidul, dan Antapani Tengah.
Selama menjabat sebagai Kepala Camat Antapani, Rahmawati berkontribusi untuk menyatukan kelurahan-kelurahan di lingkungannya berperan aktif dalam mendukung program Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, seperti Buruan Sae dan Kang Pisman.
Peran aktif warga Antapani ini mendapat perhatian dari DKPP Kota Bandung. Salah satu kelurahan paling aktif adalah Kelurahan Antapani Kidul.
Selain aktif di Buruan Sae dan Kang Pisman, Kelurahan Antapani Kidul juga mengembangkan Kebun Bougenvil di RW 19 dengan beternak ikan dan ayam.
Oleh karena itu, pada 2021 silam Antapani mendapatkan bantuan tanaman rambutan sebanyak 30 pohon dari DKPP Kota Bandung yang sudah ditanam di lahan pinggir tanggul sungai wilayah RW 19.
Selain itu, warga juga memperoleh bibit sayuran, seperti bibit terong, pakcoy, tomat. Serta bibit ikan lele, ikan nila, dan ayam kampung untuk ayam petelor.
Pengembangan Kebun Bougenvil Buruan Sae dikelola secara gotong royong mulai dari warga RW 19 Kelurahan Antapani Kidul beserta para ketua RT, ibu-ibu PKK RW, hingga kader-kader posyandu.
4. Masih banyak lagi perempuan tangguh di lingkungan Pemkot Bandung. Tak sedikit dari mereka yang juga menorehkan prestasi. Seperti Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr. Ahyani Raksanagara dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari. Arie Lukihardianti