Home > Gaya Hidup

Buat Suplemen Jeli Bunga Kenop untuk Anak, Mahasiswa ITB Menangkan Kompetisi

Mahasiswa ITB, membuat produk suplemen jeli peningkat imun berbahan dasar bunga kenop untuk anak.
Ilustrasi bunga kenop/wikipedia
Ilustrasi bunga kenop/wikipedia

BANDUNG---Indonesia, kaya dengan berbagai bahan baku obat yang alami. Tiga mahasiswa Sekolah Farmasi ITB, membuat produk suplemen jeli peningkat imun berbahan dasar bunga kenop untuk anak. Tentunya, suplemen ini sangat diperlukan oleh anak apalagi di masa pandemi Covid 19.

Ketiga mahasiswa ITB yang membuat suplemen dari bunga kenop adalah, Maria Sinta Kusuma, Shallya Berliana Nur Rifa, dan Ryandy Hartono. Ketiganya, berhasil menyabet Juara 1 dalam ajang Pharmaceutical Industrial Case Study (PICS) 2021, yang diadakan pada akhir Januari lalu.

PICS merupakan kompetisi nasional bagi mahasiswa/i jurusan farmasi Indonesia, berupa studi kasus yang berfokus pada bidang manufaktur, quality assurance, quality control, serta pemasaran pada industri farmasi. Tema yang dibawakan pada lomba PICS kali ini adalah Immune Enhancer as An Essential Supplement in Pandemic Situation.

Kompetisi ini, terdiri atas dua tahap. Yakni, tahap pre-liminary dan tahap final. Adapun opening ceremony dilakukan pada 4 Desember 2021 dilanjutkan dengan babak penyisihan di awal bulan Januari menyaring sekian banyak tim menjadi 10 tim terbaik berdasarkan penilaian makalah yang telah dikumpulkan.

Selanjutnya, final 10 tim terbaik dilakukan pada akhir januari melalui presentasi dan tanya jawab. Pada kompetisi kali ini, seluruh kelompok diminta untuk mengembangkan suplemen berbahan dasar Bunga Kenop dengan juga turut mempertimbangkan aspek produksi dan pemasaran skala industri

“Pada kompetisi tersebut, kami membuat produk suplemen jeli peningkat imun berbahan dasar bunga kenop untuk anak. Kami merancang seluruh proses produksi, pengawasan mutu, hingga pemasaran suplemen jeli," ujar salah seorang anggota tim, Maria.

Menurut Maria, hal ini dimulai dari proses pengujian simplisia bunga kenop yang dipilih, proses dan sistem ekstraksi untuk mendapatkan kandungan aktif dari bunga kenop. Yakni, proses formulasi ekstrak bunga kenop menjadi sediaan jeli, proses pengontrolan mutu dengan evaluasi produk, strategi pemasaran, hingga analisis profit.

Meski berhasil meraih juara 1, Maria mengaku bahwa tim sempat menghadapi kendala. Menurutnya, merancang sistem ekstraksi simplisia bunga kenop menjadi salah satu yang menantang karena prosesnya belum terstandar dan tertera di Farmakope Herbal Indonesia.

Oleh karena itu, kata dia, timnya harus merancang sistem ekstraksi untuk mendapatkan kandungan ekstrak dengan rendemen paling maksimal namun juga tetap mempertimbangan dana dan waktu.

Selain itu, timnya pun harus memformulasikan sediaan farmasi khususnya sediaan jelly dari bahan baku dan bahan pembantu yang menunjang stabilitas dan kualitas produk sesuai standar yang berlaku. Apalagi sediaan dalam bentuk jelly bukanlah bentuk sediaan farmasi yang umum.

Untuk kriteria penilaian, juri menilai dari aspek penyajian makalah dan performa saat presentasi. Ada 5 aspek yang dinilai dari konten makalah, yakni ketepatan , fisibilitas penerapan, Inovatif, Sustainability, dan analisis pasar. Dari aspek presesentasi aspek yang dinilai adalah penyajian/ slide presentasi, penyajian saat pembawaan, dan diskusi serta tanya jawab.

"Dibandingkan dengan judul makalah/produk dari kelompok lain, saya rasa kami cukup unggul di aspek di fisibilitas penerapan dan inovatif," katanya.

Dari segi fisibilitas, kata dia, pihaknya menggunakan bahan dan instrumen/alat yang telah umum ada pada industri farmasi. Sehingga tidak diperlukan adanya penambahan teknologi baru pada pembuatan jelly dan tentunya mengurangi biaya produksi dan harga jual.

"Dari segi inovatif, produk suplemen jeli di Indonesia masih tergolong jarang dan belum umum di pasaran, pemilihan bentuk sediaan jeli juga dirasa pas dengan target pasar anak-anak,” katanya. Arie Lukihardianti

× Image