Melalui Road to Inacraft, Bank Mandiri dan ASEPHI Dorong UMKM Lokal Naik Kelas

BANDUNG--Dalam rangka menyambut peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, Bank Mandiri menegaskan komitmen dan perannya sebagai penggerak utama perekonomian nasional, khususnya di sektor ekonomi kreatif, melalui rangkaian program Road to Inacraft bertajuk ‘Karya Lokal, Transaksi Digital’. Kegiatan tersebut digelar sepanjang Agustus 2025 di berbagai kota besar menjadi bagian dari persiapan menuju pameran Inacraft on October Vol 4 Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) bersama Bank Mandiri.
Melalui Road to Inacraft, Bank Mandiri mendorong akselerasi pertumbuhan UMKM, terutama para pengrajin binaan ASEPHI, agar mampu beradaptasi dengan perubahan pola transaksi masyarakat yang kini semakin digital. Berbagai solusi keuangan terintegrasi seperti Livin’, Kartu Debit dan Kartu Kredit Mandiri, perangkat EDC, QRIS, hingga fitur Livin’ Merchant disiapkan untuk mempermudah pelaku usaha menerima pembayaran dari berbagai kanal, sekaligus memperluas jangkauan pasar.
Langkah ini selaras dengan misi Bank Mandiri sebagai Main Transaction Banking yang konsisten menghadirkan layanan transaksi yang mudah, cepat, aman, dan dapat diandalkan. Rangkaian bazar Road to Inacraft akan hadir di tiga kota utama, dimulai dari Bandung pada 14–16 Agustus 2025, kemudian berlanjut ke Solo pada 20–22 Agustus 2025, dan ditutup di Surabaya pada 29–31 Agustus 2025.
Di Bandung, misalnya, pengunjung dapat menemukan berbagai produk kerajinan bergaya etnik hingga modern yang mencerminkan kreativitas khas Jawa Barat. Tidak hanya belanja, masyarakat juga bisa mengikuti program transaksi menarik, workshop kearifan lokal, serta sesi pembinaan bisnis dari tim Bank Mandiri yang membahas strategi pemasaran, pengelolaan keuangan, hingga tips mengembangkan usaha di era digital.

“Momentum Hari Kemerdekaan menjadi pengingat pentingnya kemandirian ekonomi bangsa. Melalui Road to Inacraft, kami berupaya agar UMKM lokal dapat naik kelas melalui digitalisasi transaksi dan perluasan akses pasar. Bersama ASEPHI, kami optimistis kolaborasi ini dapat memperkuat jejaring pelaku usaha kreatif, membuka peluang bisnis yang lebih luas, serta membangun ekosistem ekonomi kreatif yang berdaya saing,” ujar Regional CEO Bank Mandiri Regional VI/Jawa 1, Nila Mayta Dwi Rihandjani, di Bandung, Kamis (14/8/2025).
Kehadiran Road to Inacraft juga menjadi ajang strategis bagi Bank Mandiri untuk memperkuat sinergi dengan komunitas UMKM di berbagai daerah. Melalui program ini, bank tidak hanya mendukung pemasaran produk, tetapi juga melakukan akuisisi tenant potensial, memperluas basis merchant, dan membangun ekosistem digital yang berkelanjutan.
Upaya ini sejalan dengan misi perusahaan untuk menjadi mitra finansial utama bagi pelaku usaha di seluruh Indonesia. “Bank Mandiri meyakini bahwa dukungan terhadap sektor ekonomi kreatif bukan sekadar program jangka pendek, tetapi bagian dari komitmen jangka panjang dalam memajukan perekonomian nasional. Dengan terus mengintegrasikan teknologi, layanan keuangan, dan pendampingan usaha, Bank Mandiri berharap dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi UMKM, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang merata,” pungkas Nila.
Per Mei 2025, Livin’ Merchant terus menunjukkan perannya sebagai solusi andalan bagi para pelaku usaha. Jumlah pengguna terdaftar melonjak 35% dibandingkan bulan Juni 2024, menembus angka 2,7 juta pengguna. Tren positif ini sejalan dengan pertumbuhan Livin’ by Mandiri yang kian memperluas jangkauan layanan ke masyarakat. Platform superapp Bank Mandiri tersebut hingga bulan Juni 2025 telah digunakan oleh 32,8 juta pengguna terdaftar atau tumbuh 27% dibandingkan periode yang sama di tahun 2024, menjadi bukti kuat kepercayaan nasabah terhadap layanan digital Bank Mandiri.
Melalui rangkaian kegiatan ini, Bank Mandiri tidak hanya memfasilitasi transaksi, tetapi juga menginspirasi pelaku usaha untuk terus berinovasi, meningkatkan kualitas produk, dan memperluas jaringan pemasaran. Dengan dukungan teknologi finansial yang andal dan akses pasar yang lebih terbuka, UMKM Indonesia diharapkan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.***