Penyandang Disabilitas Dilatih jadi Wirausaha Digital

BANDUNG--PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) kembali menegaskan dedikasinya melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) bertajuk ‘XLSMART Peduli Disabilitas Berdaya 2025’. Program ini merupakan kelanjutan dari inisiatif CSR yang telah berjalan sejak 2023, dengan fokus utama meningkatkan kapasitas disabilitas dalam kewirausahaan dan literasi digital. Program ini secara resmi dibuka oleh Group Head Region Central XLSMART Arif Farhan Budiyanto, Ketua Yayasan Darut Tauhid Peduli & Executive Director LAZ Darut Tauhid Muhammad Iskandar, dan Ketua Umum Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia, Norman Yulian, di Daarul Hajj, Geger Kalong, Kota Bandung, Selasa (17/6/2025).
Dalam keterangan tertulisnya Direktur & Chief Regulatory Officer XLSMART Merza Fachys mengatakan, Program ini menjadi wujud nyata dari komitmen XLSMART untuk menghadirkan akses setara bagi semua pihak.
“Kami percaya, teknologi adalah jembatan untuk membangun peluang. Dengan pelatihan dan pendampingan yang inklusif, kami berharap teman-teman disabilitas tuli dan daksa dapat meningkatkan kapasitas keterampilan digital dan mampu berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.” Ujarnya.
Hadir mengisi kegiatan tersebut sejumlah narasumber di bidangnya, seperti, Head of Corporate Communication & CSR XLSMART, perwakilan dari Teman Pintar Indonesia, perwakilan TIBA Surabaya, Professional Sales Coach, dan BNSP Certified Digital-Marketing Trainer. Kolaborasi ini menunjukkan sinergi antara wirausahawan, pelatih penjualan professional, dan penggiat literasi digital.
“kolaborasi lintas sektor adalah kunci dalam membuka peluang dan jalan bagi teman-teman disabilitas untuk berkembang dan berkontribusi lebih baik lagi. XLSMART pun berkomitmen menghadirkan program ini di lebih banyak kota, dan menjangkau lebih banyak teman penyandang disabilitas,” tambah Merza.
Tujuan utama program ini adalah meningkatkan potensi dan rasa percaya diri para peserta penyandang disabilitas agar mampu bersaing di dunia usaha. Kedua, meningkatkan kapasitas dan pengalaman para peserta melalui pelatihan dan pendampingan yang intensif. Ketiga, memfasilitasi akses setara, yaitu memberikan akses kepada para penyandang disabilitas untuk mampu memanfaatkan teknologi digital dalam membangun usaha yang mandiri dan berkelanjutan.
Dalam kegiatan tersebut sebanyak 20 peserta terpilih dari pelatihan online mengikuti sesi pelatihan offline di Kota Bandung. Dalam pelatihan tatap muka ini, peserta mempelajari strategi penggunaan AI tools untuk konten marketing, praktik langsung pembuatan konten digital, serta mengikuti tes pra dan pasca pelatihan untuk mengukur kemajuan yang dicapai. Kegiatan ini dirancang agar para peserta dapat menerapkan keterampilan baru secara praktis dan berdampak langsung pada usaha mereka.***