Sudah Bermain Katla? Ini Sosok Dibalik Game Tebak Kata
BANDUNG -- Pernah menantikan tengah malam hanya untuk bermain Katla? Katla adalah permainan kata dimana orang diajak untuk menebak satu kata dengan panjang lima huruf dan diberi kesempatan enam kali untuk mencari jawaban yang benar.
Permainan tersebut merupakan adaptasi dari versi bahasa Inggris, Wordle. Nama Fatih Kalifa pun muncul sebagai orang dibalik pengembang permainan yang diakses melalui website ini.
"Berawal dari main Worddle pada Januari lalu, kemudian saya cari di Twitter apakah ada Wordle versi bahasa. Ternyata yang saya temukan justru orang-orang yang juga cari Wordle versi bahasa Indonesia," kata Fatih dalam space melalui akun Twitter Narabahasa, Sabtu (26/2/2022).
Saat ini Katla memiliki statistik pengunjung yang terus meningkat. Sejak dibuat pada 20 Januari lalu, kini rata-rata kunjungan atau orang yang bermain Katla mencapai 80 ribu orang.
"Angka itu naik, awal Februari itu mungkin kisaran 40-50 ribu saja," kata Fatih.
Fatih yang juga bekerja sebagai perekayasa perangkat lunak Traveloka pun iseng-iseng membuat Katla. Yang ternyata adalah plesetan dari kata, sama seperti Wordle yang berasal dari kata Word.
"Kalau Wordle itu diambil dari nama kreatornya, Josh Wardle, tapi Katla dari kata," kata Fatih.
Sama seperti Wordle, setiap harinya akan ada satu kata yang akan ditebak. Bahkan Fatih sebagai pengembang pun seringkali tergocek oleh Katla.
"Skrin, itu huruf vokal satu dan konsonannya tiga. Alhamdulillah ketebak terus sih. Saya ga nyonek meski saya bisa tahu jawabannya apa," kata Fatih.
Fatih memastikan setiap kata yang dipilih itu berdasarkan dari program komputer. Bahkan tak jarang kata yang keluar berhubungan dengan sesuatu yang sedang berlangsung.
"Saya pernah ganti jadi ultah karena itu hari ulang tahun saya, tapi sisanya benar-benar acak, seperti saat Imlek yang keluar itu kata jeruk atau ketika Sabtu itu jawabannya juga Sabtu," kata Fatih.
Fatih mengakui selalu menerima masukan bagi Katla yang lebih baik. Dia pun menyortir kata mana yang masuk dan tidak masuk dalam permainan Katla.
"Pada awal-awal itu banyak kata yang tidak familiar, seperti di hari pertama itu yang keluar kata ganar, yang artinya juga saya bingung. Akhirnya saya integrasi dengan KBBI, jadi setiap kata yang keluar itu ada artinya dari KBBI," kata Fatih.
Fatih memastikan permainan Katla tidak berbayar atau menjadi ladang bisnis baginya. Padahal, dia sudah beberapa mendapat tawaran akuisi dan akhirnya ditolaknya. Sayangnya, ada pihak tertentu yang justru menggunakan nama Katla untuk membuat aplikasi ponsel.
"Kalau dari lubuk hati ya seperti ini saja. Karena sekarang apa-apa orientasinya uang, mungkin ada satu saja yang untuk senang-senang saja," kata Fatih.
Fatih pun memberikan kata-kata sebagai pengganti ucapan selamat ketika tebakan kata berhasil dipecahkan. Menariknya, ucapan selamat itu justru beda-beda tergantung pada kesempatan berapa kata itu ditebak.
"Yang agak lucu itu feedback kalau dia berhasil tebak di kesempatan pertama, tapi dia kecewa dengan ucapan selamat itu, jadi kalau dia belum pernah main terus katanya benar tapi malah dikasih selamat dari kata-kata sarkas," kata Fatih. .