Mumpung Masih Bulan Rajab, Ustadz Adi Hidayat Sarankan Perbanyak Amalan
BANDUNG -- Bulan Rajab memiliki banyak keutamaan didalamnya. Bahkan jarang diketahui banyak orang.
Total bulan Hijriah yang ditetapkan adalah 12 bulan, dari 12 bulan tersebut ada empat bulan yang disebut bulan haram.
Bulan haram ini tiga diantaranya berurutan, yakni Dzulqa’adah bulan ke 11, bulan Dzulhijjah bulan ke 12, Muharram bulan ke-1, serta Rajab bulan ke -7 terpisah dari ketiga bulan sebelumnya.
Dikutip dari kajian ustadz Adi Hidayat dalam Channel Youtube Adi Hidayat Official, bulan Rajab merupakan bulan ketujuh dalam kalender Hijriah, berikut amalan dan keutamaan Bulan Rajab yang jarang diketahui orang.
Hal ini tertuang dalam Firman Allah SWT dalam surat ke 9 At-Taubah ayat ke 36, di mana Rajab secara bahasa berarti “Sesuatu yang diagungkan”.
Pada Zaman Jahiliyah bulan ini menjadi bulan yang mulia dan terjaga dari keburukan.
Saking mulianya dikatakan Ustadz Adi, dahulu suku-suku yang bertikai melakukan kesepakatan untuk tidak berselisih dan berperang.
Kemudian mereka memanfaatkan waktunya dengan melakukan evaluasi yang melahirkan harmoni dalam konteks kehidupan sosial.
“Bila telah masuk pada bulan-bulan mulia itu. Allah menegaskan pesan yang kuat. Jangan sampai kita berbuat yang zolim pada bulan-bulan itu,” papar Ustadz Adi Hidayat.
Selain itu ditambahkan Ustadz Adi, dianjurkan bagi umat muslim untuk lebih memperbanyak menjalankan ibadah. Salah satu ibadah yang dianjurkan dilakukan pada Bulan Rajab adalah puasa sunnah.
Tak hanya itu, diingatkan Ustadz Adi selain memperbanyak ibadah, sebisa mungkin untuk menghindari perbuatan dosa khususnya di Bulan Rajab.
Bulan Rajab pun memiliki keutama jika menjalankan amalan maka akan dilipatgandakan berkali-lipat.
"Maka Rajab punya keistimewaan ketika seorang berbuat amal soleh maka yang baik-baik pahalanya dilipatgandakan daripada hari-hari sebelumnya," katanya.
Tetapi, begitu pula sebaliknya melakukan dosa di bulan Rajab akan mendapat dosa yang besar.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, berdasarkan pendapat ulama garis lurus, pada Bulan Rajab dilarang mengerjakan yang haram.
"Pada Bulan Rajab dilarang mengerjakan yang haram-haram, tinggalkan yang haram-haram. Lawannya yang halal-halal tingkatkan kerjakan," tegasnya.
Bahkan pemaknaan ini diterangkan oleh sahabat Nabi Ibnu Abbas ra, rajab adalah bulan Tempat berlatih menunaikan amalan mulia, menjauhi perbuatan kontraproduktif.
Dengan penegasan yakni orang yang meningkatkan ibadah, melakukan perbuatan mulia akan dilipat gandakan pahalanya.
"Sebaliknya orang yang melakukan maksiat, maka berlipat ganda pula dosanya," terang Ustadz Adi Hidayat. Arie Lukihardianti