Lewat D-Crex 2025, Semangat Kreatif dan Wirausaha Siswa Dibentuk Sejak Dini

BANDUNG--Tingkat keberhasilan siswa di dunia pendidikan modern, saat ini tak hanya diukur dari capaian akademik semata. Karena, di era yang menuntut kreativitas dan keberanian berinovasi, sekolah dituntut menjadi tempat yang mampu menumbuhkan semangat berkarya sejak dini.
Menjawab tantangan tersebut, Darul Hikam Integrated School (DHIS) Secondary Lodaya menggelar D-Crex 2025 (Darul Hikam Creative Entrepreneurship Xperience)—sebuah ajang yang menjadi ruang eksplorasi dan ekspresi kreativitas para siswa dari tingkat SD hingga SMP.
Menurut Kepala Sekolah DHIS Secondary Lodaya, Niknik Andriani, kegiatan ini menjadi bagian dari upaya untuk membangun ekosistem pendidikan yang mengasah keterampilan wirausaha dan daya cipta peserta didik secara nyata.
“Arahnya adalah menumbuhkan entrepreneurship skill di siswa,” ujar Niknik saat ditemui di Kampus DHIS Secondary Lodaya, Kota Bandung, akhir pekan lalu.
Niknik mengatakan, setiap lomba dalam D-Crex dirancang untuk memantik kreativitas dan kemampuan komunikasi ide para siswa.
“Lomba-lomba yang ada di acara ini juga, arahnya semua ke menggali kreativitas, ide, kemudian bagaimana men-sharing-kan ide ke yang lain. Jadi, mengkomunikasikan idenya itu,” katanya.
D-Crex 2025 menghadirkan berbagai jenis kompetisi menarik, seperti: Lomba Desain Logo (Junior High), Spell Speech Battle (Junior High), Fun Cooking (Junior High), Desain Poster (Elementary), dan Eco-friendly Packaging (Elementary). Tak hanya diikuti oleh siswa Darul Hikam, ajang ini juga melibatkan peserta dari berbagai sekolah negeri dan swasta di Bandung.
Lebih dari sekadar ajang kompetisi, D-Crex menjadi ruang untuk menyatukan energi, bakat, dan harapan para siswa akan masa depan yang lebih penuh makna. Melalui acara ini, Darul Hikam membuktikan bahwa pendidikan bisa menjadi medium transformasi nyata.
“Mungkin mereka bisa membentuk apa ya, jaringan atau komunitas tempat mereka bisa mengeluarkan ide, sharing ide gitu, nantinya bisa saling menyatukan ide untuk membuat sesuatu yang berguna,” kata Niknik.
Selain itu, acara ini menghadirkan sesi workshop inspiratif dari tokoh wirausaha kreatif, yang mana merupakan juga Kepala Tujuh Semesta Creative Space sekaligus Inisiator Karasa Bandung, yaitu Kang Andi Abdulqodir.
Andi memberikan suntikan semangat kepada para peserta, terutama dalam hal keberanian untuk menampilkan ide secara publik.
“Ini tuh sebenarnya bentuk yang luar biasa, karena ada keberanian yah. Di mana sebenarnya teman-teman ini bisa memberanikan diri untuk mempresentasikan sebuah karya. Jadi buat saya, keberanian ini adalah langkah yang sangat baik, karena sebenarnya kalau bicara kreativitas, kita butuh keberanian dulu,” paparnya.
Semua rangkaian lomba berlangsung meriah dan penuh antusiasme. Para peserta pun menunjukkan semangat luar biasa dalam menjawab tantangan di setiap kompetisi.
Salah satunya adalah Sharliz Najila Kirana, siswi kelas 8 dari SMP Pesantren Saintek Darul Hikam, yang mengikuti lomba Speech Battle.
“Iya ini pertama kalinya aku mengenal terkait tentang entrepreneurship. Biasanya di sekolah aku kita belum terlalu mengenal, di mana kita masih SMP kan,” katanya.
Sharliz mengaku mendapat banyak pelajaran bermakna setelah mengikuti D-Crex. “Namun, setelah aku ikut program ini akhirnya aku belajar bahwa gimana cara kita untuk berpikir kreatif, membangun produk, dan mencari sebuah program,” katanya.