Home > Umum

Hari Anak Sedunia, Puluhan Siswa SD di Bandung Ikuti International Kids Conference

Anak-anak dari seluruh penjuru dunia dapat berkumpul untuk berbagi pemikiran dan kreasi mereka
International Kids Conference 2024 digelar secara daring
International Kids Conference 2024 digelar secara daring

BANDUNG--Darul Hikam Integrated School (DHIS) Primary mengirimkan puluhan siswanya mengikuti ajang International Kids Conference 2024.

Kegiatan yang diselenggarakan secara daring itu, diikuti ratusan peserta dari 15 negara.

"Pembicaranya anak-anak dari 15 negara. Mereka berkumpul, berbagi pemikiran dan kreativitas mereka dengan mengirimkan makalah visual yang mencerminkan perspektif unik mereka dalam ajang ini," ujar Humas DHIS Primary Yuliawaty, dalam keterangan resminya, Selasa (26/11/2024).

Internasional Kids Conference telah diikuti oleh DHIS Primary selama 4 tahun berturut-turut. Mengikuti kegiatan ini, menurut Yulia sebagai salah satu bentuk dukungan pada PBB dalam merayakan Hari Anak Sedunia.

"Acara ini dilaksanakan sebagai platform global di mana anak-anak dari seluruh penjuru dunia dapat berkumpul untuk berbagi pemikiran dan kreasi mereka dengan mengirimkan makalah visual," katanya.

Internasional Kids Conference terselenggara untuk menawarkan kesempatan pada anak-anak dalam mengekspresikan konsep imajinatif dan usaha inventif mereka.

Hal itu, kata Yulia, menjadi ruang bagi mereka untuk mengembangkan kreativitas secara maksimal.

Selain itu, mendorong anak-anak untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan ini tentu akan meningkatkan keterampilan dan rasa percaya diri mereka.

"Selain menjadi pembicara dalam International Kids Conference, sekolah kami juga mengirimkan dua siswa sebagai moderator dalam acara ini yaitu Katlea Namira Nizar dan Keenan Raditya Subekti," kata Yulia.

DHIS Primary sendiri, kata dia, berpartisipasi dalam International Kids Conference dengan mengirimkan 30 pembicara anak, dan 2 moderator.

Tema proyek yang diambil, berasal dari proyek STEM dan sosial, yaitu pemanfaatan sampah dalam kehidupan sehari-hari khususnya sampah plastik.

"Kami membuat maket kota berkelanjutan, turbin angin dari sampah plastik, pembuatan rumah dan permainan tradisional, dan masih banyak lagi proyek lainnya," katanya.

Sementara itu, salah seorang siswa kelas VI Keenan Raditya Subekti mengungkapkan antusiasnya dalam mengikuti kegiatan dan bahkan terpilih menjadi salah satu moderator pada acara itu.

"Saya sangat senang bisa terlibat dalam acara ini karena saya bisa berjumpa teman-teman dari berbagai negara, berbagi ide dan bertukar pikiran dalam menyelesaikan isu yang sedang dibahas di dunia saat ini," katanya.

× Image