5 Hal yang Harus Dilakukan Saat Bermimpi Buruk Sesuai Hadis
BANDUNG---Mimpi sering diidentikan dengan bunga tidur. Namun masyarakat kita kerap mengartikan mimpi yang mereka nilai buruk dengan kesialan. Misalnya, saat ada yang bermimpi buang air besar, ada yang mengartikan, orang tersebut akan mendapatkan sial.
Di beberapa daerah, kalau ada yang mimpi seperti itu mereka disarankan saat terbangun untuk mencoret tanah agar tak sial.
Sebenarnya, bagaimana menurut islam soal mimpi buruk ini? Bandung24jam mengupas tentang hal ini berdasarkan hadist. Salah satunya, berdasarkan hadist Al Bukhari.
“Mimpi ada tiga. Kata hati, mimpi mengkhawatirkan yang datang dari setan dan kabar bahagia dari Allah. Barang siapa yang bermimpi sesuatu yang tak disukai, maka jangan ceritakan pada siapa pun, berdiri lalu shalatlah!” (HR al-Bukhari).
Dari kumpulan hadits tersebut, dapat disimpulkan setidaknya terdapat lima anjuran yang sunnah dilakukan bagi orang yang mengalami mimpi buruk. Yakni:
1. Meludah tiga kali ke arah kiri.
2. Memohon perlindungan pada Allah dari keburukan mimpi yang ia alami.
3. Memohon perlindungan kepada Allah dari setan dengan melafalkan A‘ûdzu Billâhi minasy-syaithânir-rajîm (aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk).
4. Berpindah dari tempat tidur yang semula ia tempati.
5. Melakukan shalat.
Para ulama menyebutkan hikmah dari berbagai hal di atas. Memohon perlindungan dari Allah atas keburukan mimpi sudah amat jelas. Hal demikian disyariatkan ketika menghadapi setiap hal yang tidak disukai. Sedangkan memohon perlindungan dari Allah karena seperti yang terdapat dalam berbagai riwayat hadits bahwa mimpi buruk itu dari setan. Ia mengkhayalkan pada seseorang karena bertujuan menyusahkan anak Adam dan menakut-nakuti mereka.
Sedangkan meludah, dalam hal ini, Syekh ‘Iyad berkata: “Diperintahkannya hal tersebut dengan tujuan untuk menolak setan yang hadir pada mimpi yang tidak disukai itu untuk menghina dan menganggap kotor dia. Alasan dianjurkan meludah pada arah kiri, sebab kiri merupakan tempat kotoran dan hal yang sejenis”. Aku (Ibnu Hajar) berkata, “(Meludah) dilakukan tiga kali untuk menguatkan hal tersebut.”
Selain itu, dianjurkannya shalat karena di dalamnya terdapat wujud menghadap pada Allah dan kembali pada Allah. Dan juga sebab di dalam takbiratul ihram terdapat bentuk penjagaan dari berbagai hal buruk, dan dengan melaksanakan shalat terkandung kesempurnaan dalam mengharap (Kebaikan) dan menjadi benar wujud permohonan (pada Allah).
Karena, dekatnya orang yang shalat dengan Tuhan-nya ketika sujud. Adapun berpindah posisi dari tempat tidur karena bertujuan tafa’ul (mengharap kebaikan) dengan berpindahnya keadaan yang sedang dialaminya” (Syekh Ibnu Hajar al-‘Asqalani, Fath al-Bari, juz 12, hal. 371). Jadi, jangan khawatir saat mimpi buruk yaa kita amalkan sesuai sunah.