Sampah di Kota Bandung yang Tidak Dipilah Tidak Akan Diangkut
BANDUNG--Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, Ahmad Koswara meninjau Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampah di Pasar Sederhana, Kota Bandung, Selasa (15/10/2024). Koswara berharap sampah di TPS tersebut karena masih belum dipilah antara sampah organik dan anorganik.
Menurut Koswara, pasar merupakan salah satu penyumbang terbesar sampah yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti. Namun, saat ini pengangkutan sampah dari Kota Bandung ke TPA Sarimukti mengalami pengurangan ritase.
“Pasar di Kota Bandung bisa menghasilkan sekitar 90 kubik sampah per hari. Jika sampah ini tidak ditangani dengan baik, pasar akan menjadi penyumbang terbesar bagi ritase sampah yang dikirim ke TPA,” ujarnya.
Koswara menekankan pentingnya memilah sampah di pasar sejak awal, langsung di tingkat pedagang, sehingga tidak perlu dipilah ulang setelah sampai di TPS.
“Di sini, kios-kios tidak pernah memisahkan sampahnya. Akibatnya, petugas harus bekerja dua kali untuk memilah sampah di TPS. Program utama kita adalah memulai pemilahan sampah dari sumbernya, baik dari warga, kios, hotel, atau restoran. Semuanya harus dipilah sejak awal,” ujarnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung semakin serius dalam menindaklanjuti persoalan sampah. Untuk mendukung upaya pengurangan sampah dari sumbernya, Pemkot Bandung akan menerapkan kebijakan baru. Sampah yang tidak dipilah tidak akan diangkut oleh petugas kebersihan.
“Kami akan membangun kesepakatan dengan seluruh pengelola di sektor komersial. Ini bukan solusi sementara, melainkan solusi permanen untuk mengatasi krisis sampah,” tandas Koswara.