Home > Umum

Seni Pertunjukkan Didorong Jadi Ciri Khas Ekonomi Kreatif Khas Sukabumi

pertunjukkan bisa jadi ciri khas Kota Sukabumi atau salah satu ikon berbeda dengan daerah lainnya.
Kegiatan Kota Kita 2024 digelar Kreasi Kota Sukabumi dalam mengembangkan potensi ekonomi kreatif di Bale Jayaniti Kota Sukabumi, Sabtu (25/5/2024).
Kegiatan Kota Kita 2024 digelar Kreasi Kota Sukabumi dalam mengembangkan potensi ekonomi kreatif di Bale Jayaniti Kota Sukabumi, Sabtu (25/5/2024).

SUKABUMI--Keberadaan ekonomi kreatif di Kota Sukabumi terus bergeliat. Hal ini ditandai dengan gelaran Kota Kita 2024 yang menampilkan beragam kegiatan mulai dari lokakarya, temu wicara dan konferensi internasional yang melibatkan elemen pentahelix.

Kegiatan Kota Kita 2024 digagas Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi (Kreasi) Kota Sukabumi dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi yang digelar mulai 24-26 Mei 2024. Salah satunya dengan menggelar International Conference on Creative Economy dengan tema “Manifesto of Creative Diplomacy in City Development di Bale Jayaniti, Sabtu (25/5/2024).

'' Acara Kota Kita 2024 diisi dengan lokakarya, temu wicara, dan program udunan serta mengajak beberapa sukses story dari Solo Purwekerto serta Kemenparekraf,'' ujar Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji disela-sela membuka kegiatan Kota Kita 2024. Salah satu target kegiatan yakni ingin memilih ciri khas Mota Sukabumi di ekonomi kreatif.

Dari pandangannya terang Kusmana, yang paling bagus dan berbeda dengan lain yakni di seni pertunjukkan. Semoga hal ini bisa diakomodir di momen tersebut.

'' Seni petunjukkan bisa kabaret maupun berbasis budaya misalnya di Ponpes Alfath serta harus diramu kembali,'' ungkap Kusmana. Ia melihat anak SD, SMP, hingga SMA di Sukabumi mampu menampilkan seni pertunjukkan sangat luar biasa seperti kabaret.

Sehingga lanjut Kusmana, seni pertunjukkan bisa jadi ciri khas Kota Sukabumi atau salah satu ikon berbeda dengan daerah lainnya. Harapannya, dengan potensi yang ada sekarang Kota Sukabumi masuk tiga besar ekonomi kreatif.

'' Mudah-mudahan kolaborasi dengan melibatkan unsur tidak hanya Sukabumi tapi Jabar bisa membuat ekonomi kreatif meningkat dan pariwsiata berkembang,'' terang Kusmana. Terlebih, Sukabumi tidak punya SDA yang besar tapi mengandalkan jasa perhotelan, ekonomi kreatif, UMKM, dan kuliner yang jadi potensi.

Dengan adanya lembaga Kreasi sambung Kusmana, diharapkan mengembangkan ekraf di 17 subsekstor. Sehingga dapat dimunculkan di tingkat regional, nasional dan internasional.

Kusmana menambahkan, momen ini juga mendorong pendekatan kreatif agar Sukabumi menjadi kota yang nyaman dalam beraktivitas warganya. Selain itu merumusman strategi industri kreatif dengan melibatkan semua pihak dan berharap ada ide, gagasan dan isu strategis dalam pengembangan ekraf.

Di sisi lain dalam konferensi ini hadir para pembicara yakni Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Oneng Setya Harini, Focal Point Bandung City of Design UCCN Dwinita Larasati, Focal Point Phuket City of Gastronomy UCCN Tatiyaporn, CEO Petak Umpet M Arief Budiman. Selanjutnya Focal Point Pekalongan City of Craft & Folk Arts UCCN Arief Wicaksono dan Wakil Direktur Kreasi Kota Sukabumi Dhena Maysar Aslam.n Riga Nurul Iman

× Image