Sukajadi Bandung, Deklarasi Bebas Buta Huruf Alquran
Kawasan Sukajadi Kota Bandung, mendeklarasikan diri sebagai daerah bebas buta huruf Alquran. Deklarasi tersebut, dicetuskan untuk mewujudkan visi Bandung sebagai kota yang unggul, nyaman, sejahtera, dan agamis, Forum Dewan Kemakmuran Masjid (FDKM) Kecamatan Sukajadi berkolaborasi dengan berbagai pihak membuat program Sukajadi Mengaji. Saat ini, sudah ada 5 RT dari 5 kelurahan yang menjadi percontohan.
Menurut Ketua FDKM Kecamatan Sukajadi, Ahmad Erawan, program ini diinisasi setelah melihat hasil survei 1 Juli 2022. Hasil sensus menunjukkan, dari 1.321 orang di Sukajadi, 210 orang atau 15,90 persen belum bisa baca Alquran.
"Kita bantu bimbing dari tahap tidak bisa baca sampai bisa membaca, fasih, dan mengerti makna. Sehingga diharapkan masyarakat bisa mengimplementasikan nilai-nilai kebaikan yang terkandung dalam Alquran di kehidupan sehari-hari," ungkap Erawan pada acara Deklarasi Bebas Buta Huruf Alquran, belum lama ini.
Pada tahap awal, sasaran utamanya masyarakat yang berada di 5 RT dari 5 kelurahan di Kecamatan Sukajadi dengan usia anak 7 tahun ke atas dan lansia.
Lima wilayah percontohan bebas buta huruf Alquran di Sukajadi antara lain, RT 03 RW 02 Kelurahan Sukagalih, RT 06 RW 07 Kelurahan Pasteur, dan RT 05 RW 03 Kelurahan Sukabungah.
Sedangkan dua wilayah lainnya yaitu RT 01 RW 01 Kelurahan Sukawarna dan RT 08 RW 11 Kelurahan Cipedes.
"Sejak Maret sudah dilakukan pelatihan bagi para relawan. Ada ragam metode yang digunakan dalam membaca Alquran pada program ini yang disesuaikan dengan usia dan kemampuan," katanya.
Metode yang digunakan dalam program ini ialah Metode dirosa (Dirasah Orang Dewasa), metode tilawati (sesuai kaidah), metode iqro (perkenalan huruf hijaiyah), metode bagdadi (eja), dan metode bashohi (dengan irama bayati, shoba, hijaz).
Erawan berharap, dengan adanya program ini masjid bisa ddijadikan sebagai pusat kegiatan ibadah, pendidikan, muamalah, dan sosial masyarakat.
"Semoga program ini bisa dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif agar kita bisa menjadi sebaik-baiknya orang yang dikatakan Nabi, ialah yang membaca dan mengajarkan Alquran," katanya.
Hal serupa juga disampaikan Camat Sukajadi, Inci Dermaga. Menurutnya, salah satu latar belakang program ini dibentuk berangkat dari data yang menyebutkan hanya 65 persen masyarakat di Indonesia bisa mengaji.
Inci menjelaskan, pendekatan yang dilakukan terbagi dalam dua cara. Pertama, secara langsung menyentuh masyarakat. Kedua, melalui daring setiap Minggu bersama masyarakat dan Indonesia Mengaji.
"Alhamdulillah di 5 RT percontohan saat ini sudah terbebas dari buta huruf Alquran. Hari ini adalah kesempatan untuk kita mengamalkan kebaikan," kata Inci.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan mengatakan, kegiatan ini merupakan hal yang sangat dimuliakan Allah dan seiring dengan visi Kota Bandung.
"Besar harapan kegiatan deklarasi ini menjadi bola salju di Kota Bandung, bisa menginspirasi daerah-daerah lainnya," kata Tedy.
Tedy berharap, kolaborasi dan sinergitas harus dilakukan dari semua pihak untuk mendukung kegiatan ini. Terlebih, tak mudah untuk para warga lansia memulai belajar membaca Alquran.
"Meski begitu, semangat mereka ini sangat menginspirasi orang-orang yang ingin belajar baca Alquran. Maka dari itu kita perlu mendukung bersama-sama seperti yang Allah SWT perintahkan di surah Al Maidah ayat 2: Bekerjasamalah kalian dalam ketakwaan," paparnya.