Koperasi Masjid di Bandung Ini Bebaskan Warga dari Jerat Rentenir
Tak ada yang mengira jika koperasi masjid 'Kebal' bisa dirasakan luas oleh masyarakat Kota Bandung. Koperasi ini, berdiri di Jalan Sukagalih No 88, Kecamatan Sukajadi, diberi nama Keluarga Besar Al Muttaqien atau dikenal dengan nama Kebal, yang beroperasi sejak tahun 1998 dalam bentuk koperasi simpan pinjam.
Saat ini, sudah ada 660 orang yang bergabung menjadi anggota, saling berbagi dan meringankan beban satu sama lain.
Menurut Ketua Kebal, Irwansyah, mulanya koperasi ini diinisiasi para tokoh RW 05 jamaah Al Muttaqien untuk saling membantu di tengah krisis moneter.
"Karena krisis moneter itu, beberapa masyarakat juga hidupnya tergantung dengan rentenir. Banyak kaum mampu yang ingin membantu mereka, tapi jika dikasih langsung nanti tidak ada edukasinya. Maka dari itu, salah satunya lewat koperasi ini," ujar Irwan dalam siaran pers Humas Kota Bandung.
Hal yang membedakan Kebal dengan koperasi lain, kata dia, adalah tak menjadikan uang sebagai komoditas. Uang yang terkumpul dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kebutuhan para anggota koperasi.
"Biaya jasanya hanya 0,2 persen. Kita yang diperbanyak di sini kegiatan sosialnya untuk membantu duafa dan masyarakat sekitar yang terjerat rentenir dengan program literasi keuangan," katanya.
Sistemnya dengan simpanan pokok masing-masing Rp100.000, simpanan wajib Rp 20.000 per orang, dan iuran kematian serta kesehatan totalnya Rp5.000 per bulan.
Para anggota saling sokong untuk menjenguk dan membantu sesama. Siapa saja boleh bergabung menjadi anggota.
Irwan menjelaskan, para calon anggota harus melalui proses taaruf dulu atau perkenalan berisi edukasi mengenai sistem koperasi Kebal. Jika ternyata cocok, bisa lanjut ke tahap ijab dan qobul untuk bergabung menjadi anggota koperasi Kebal.
"Persyaratan administratifnya hanya KTP dan KK. Lalu memenuhi kewajiban keuangan simpanan pokok, simpanan wajib, dan iuran lainnya," katanya.
Bagi anggota terjamin yang sudah 6 bulan bergabung bisa melakukan peminjaman. Sedangkan, anggota yang tidak dijamin, baru boleh meminjam setelah 1 tahun kemudian.
"Jumlahnya beragam, bisa melakukan peminjaman sebanyak 90 persen dari total simpanannya, atau 100 persen, bahkan boleh 3 kali lipat," katanya.
Irwan bersyukur, melalui gerakan kecil ini Kebal bisa terpilih sebagai percontohan Koperasi Juara di Kota Bandung.
Hasil iuran anggota kebal biasanya digunakan untuk kegiatan sosial bagi kaum duafa, membantu biaya sekolah, dan mencegah serta melepaskan jeratan rentenir.
"Kami juga melakukan edukasi bagi masyarakat yang terjerat rentenir. Sebanyak 175 orang di luar anggota koperasi telah dibantu dari 28 kelompok koperasi Kebal," katanya.
Salah satu kasusnya seperti di Kalipah Apo tempo hari. Irwan mengatakan, Kebal bersama Wali Kota Bandung membantu salah satu warga menebus sertifikatnya di rentenir.
"Biayanya Rp3,7 juta. Uangnya memang tidak kembali, tapi akhirnya sertifikat ibu tersebut kembali," katanya
Koperasi juara ini diharapkan menjadi koperasi yang ujung tombaknya ada kelurahan. Dimulai dari bermitra dengan wilayah RT untuk membangun kampung anti rentenir.
"Tepatnya di RT 02 RW 05. Kita bantu warga yang terjerat rentenir di sana. Kita juga menyimpan dana Rp10 juta untuk dimanfaatkan pedagang kecil agar mereka tidak meminjam ke rentenir," katanya.
Sudah ada 13 orang yang bisa memanfaatkan dana tersebut. Pada tahun 2021 penyaluran dana rentenir mencapai Rp121 juta. Lalu, per Juni 2022 ini penyalurannya telah mencapai Rp57 juta.
"Sedangkan untuk jasa pinjam anggota telah tercapai 66 persen dari target tahun ini. Kemudian, untuk SHU telah mencapai 62 persen dari target," imbuhnya.
Tak hanya menyejahterakan para anggota dan warga lain, koperasi Kebal juga membina koperasi lainnya. Sebab, Kebal dipilih Dinas KUKM Kota Bandung untuk menjadi rujukan bagi koperasi lain.
"Insyaallah tanggal 19 Agustus ini kami akan menyerahkan bantuan untuk Masjid Al Falaq di Kelurahan Sukabungah sebesar Rp200 juta tanpa dipotong biaya apapun. Ini meruapakan dari hasil iuran warga kami," katanya.