BANDUNG -- Penelitian terbaru dari The Lancet menyebut bahwa satu dari delapan orang dewasa yang pernah terinfeksi Covid-19 mengalami gejala jangka panjang. Studi ini mempelajari tentang perbandingan gejala panjang setelah mengalami Covid-19 yang biasa disebut dengan Long Covid.

Gejala Long Covid ini kemudian dibandingkan dengan populasi yang belum pernah terinfeksi Covid-19. Penelitian ini dipimpin oleh profesion dari Universitas Gronigen Belanda, Profesor Judith Rosmalen.

"Ada kebutuhan mendesak untuk data yang mengalami gejala jangka panjang dari beberapa pasien setelah terkena Covid-19. Namun sebagian besar penelitan tentang Covid-19 belum pernah melihat frekuesi gejala ini dengan individu yang belum pernah terinfeksi Covid-19," kata Rosmalen.

Gejala yang paling sering dikaitkan dengan Covid-19 ini di antaranya ada di masalah pernapasan, kelelahan, kehilangan rasa dan penicuman. Para peniliti ini mengumpulkan data untuk meminta peserta sefcara teratur mengisi kuesioner berisi 23 gejala umum yang berkaitan dengan Long Covid.

Kuesioner ini diisi antara Maret 2020 hingga Agustus 2021. Peserta yang mengisi kuesioner ini pernah terinfeksi oleh ebberapa varian Covid 19 dan belum mendapatkan vaksin.

Dari penelitian tersebut, studi menemukan bahwa beberapa gejala baru atau lebih parah muncul tiga hingga lima bulan setelah Covid-19 dibandingkan dengan gejala sebelum dinyatakan atau ketika sedang terpapar Covid-19. Gejala ini merupakan kelanjutan dari sakit yang diderita selama terinfeksi Covid-19.

Gejala yang paling sering ditemukan adalah nyeri dada, kesulitan bernapas, nyeri saat bernapas, nyeri otot, kehilangan rasa atau penciuman, tangan dan kaki kesemutan, benjolan di tenggorokan, panas dan dingin yang bergantian serta kelelahan. Tingkat keparahan ini meningkat tiga bulan setelah infeksi dan tidak ada penurunan berarti.

Gejala lain yang muncul dari Long Covid adalah sakit kepala, mata gatal, pusing,, sakit punggung dan mual. Gjala ini pun ditemukan dari 21,4 persen peserta yang pernah terinfeksi Covid-19.

Sayangnya penelitian ini mengalamim keterbatasan karena banyak pasien yang berasal dari varian Alpha dan tidak memiliki data orang yang terjangkit Covid-19 dari varian Delta atau Omicron. Sehingga belum bisa dipastikan apakah Long Covid turut dialami oleh varian lain.