TikTok Perbaharui Aplikasi untuk Konten Dewasa
BANDUNG -- TikTok telah berubah menjadi media sosial paling diminati saat ini. Dengan peningkatan popularitas yang pesat membuat aplikasi ini mengontrol setiap tontonan yang muncul dalam fyp.
Salah satunya adalah memberikan tanda bagi video yang bertema dewasa yang diperuntukkan bagi penonton berusia 18 tahun ke atas. Dilansir dari laman Variety, Pedoman Komunitas TikTok merinci kategori konten yang dilarang oleh platform, termasuk pornografi, adegan telanjang, hingga konten seksual eksplisit.
"Kami memahami bahwa pengguna mungkin ingin menghindari kategori konten tertentu berdasarkan preferensi mereka," ujar Direktur Keamanan dan Kepercayaan TikTok, Corman Keenan.
"Untuk anggota komunitas remaja kami, beberapa konten mungkin berisi tema dewasa yang mungkin mencerminkan pengalaman pribadi atau peristiwa dunia nyata yang ditujukan untuk pengguna lebih tua," lanjut Keenan.
Secara bertahap, TikTok berencana untuk memperkenalkan versi awal dari sistem baru untuk memberi label konten berdasarkan tema usia. Keenan mengakui cara ini hampir mirip seperti apa yang dilakukan di industri televisi dan film.
"Ini dirancan untuk mencegah konten dengan tema terlalu dewasa bisa menjangkau pengguna berusia 13-17 tahun," kata Keenan.
Namun berbeda dari skor usia yang diterapkan dalam televisi, TikTok hanya membagi pada usia 18 tahun ke atas dan ke bawah. Hal ini karena pengguna TikTok harus berusia 13 tahun untuk diizinkan menggunakan TikTok.
"Kami berfokus untuk lebih menjaga pengalaman pengguna remaja lebih dulu, dalam beberpa bulan, kami berencana untuk menambahkan fungsionalitas untuk opsi filter terperinci sehingga pengguna kami bisa menikmati lebih banyak yan gmereka sukai," kata Keenan.
Selain itu, akan ada sistem otomatis yang bisa digunakan pengguna untuk menghindari video dengan tema atau tagar tertentu. Saat ini, pengguna bisa menggunakan fitur not interest untuk melewati otomatis video yang membuat video serupa tak akan lagi muncul.
Fyp TikTok berdasarkan algoritma pengguna dari berbagar data seperti video yang disukai, akun yang diikuti, hingga video yang paling sering ditonton. Aplikasi ini mirip seperti Netflix atau Spotify yang memberikan saran film atau lagu yang ingin dinikmati berdasarkan konsumsi konten pengguna sebelumnya.