BANDUNG---Para pelayat mulai berdatangan ke pemakaman Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril. Berdasarkan pantauan di lapangan pukul 10:03 WIB, keluarga Ridwan Kamil mulai duduk di kursi VVIP yang sudah disediakan.

Di antaranya, Ibunda Ridwan Kamil atau nenek Eril yang akrab disapa Maci dan Ibunda Atalia Praratya yang akrab disapa Nomi. Maci, terlihat dibantu oleh petugas karena akses ke lokasi liang lahat cukup sulit untuk pengguna kursi roda. Tak hanya Maci, banyak saudara Ridwan Kamil yang sudah sepuh dan menggunakan kursi roda harus ditandu ke lokasi liang lahat.

Selain Maci, sejumlah pejabat dan artis terlihat mulai hadir. Di antaranya, Joe Project Pop, Syahrul Gunawan, Bima Arya dan lain-lain.

Petugas pemakaman juga terus bekerja menyiapkan semua posesi persemayaman terakhir Eril. Jenazah putra Ridwan Kamil diberangkatkan bersama rombongan dari Gedung Pakuan ke lokasi pemakaman di Cimaung, Senin (13/6/2022) pukul 09:00 WIB. Hingga saat ini pukul 10.25 rombongan jenazah masih dalam perjalanan.

Sebelumnya, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Jabar, Wahyu Mijaya mengatakan, semua urusan persiapan terus dilakukan untuk kelancaran penguburan Eril dilakukan sejak beberapa hari kemarin. Termasuk soal rute pemberangkatan.

"Rutenya dari Gedung Pakuan terus ke Jalan Wastukencana, Tol Pasteur, Tol Seroja terus ke Cimaung," ujar Wahyu, Sabtu (11/6/2022).

Adapun untuk waktu pemberangkatan jenazah diperkirakan akan diberangkatkan dari Gedung Pakuan ke Cimaung, Kabupaten Bandung pada pukul 09:00 WIB.

"Pemberangkatan dilakukan pagi helang siang karena untuk antisipasi berasamaan orang yang berangkat bekerja," ungkapnya.

Untuk diketahui, jenazah Eril beserta rombongan tiba ke Gedung Pakuan sekitar pukul 20.00 WIB, Minggu (12/6/2022). Peti jenazah Eril dibawa menggunakan mobil jenazah berwarna putih. Ridwan Kamil ikut dalam mobil yang membawa jenazah.

Begitu tiba, Emil, panggilan akrabnya, langsung disambut masyarakat dan beberapa pejabat di lingkungan Jawa Barat. Jenazah pun langsung diturunkan dari mobil dengan diiringi salawat. Arie Lukihardianti