Membangun Rumah Sakit NU Pertama di Jabar di Kota Santri
Semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk di Kabupaten Cianjur, maka kebutuhan fasilitas kesehatan pun semakin tinggi. Pada 2023, kemungkinan total jumlah penduduk di Kabupaten Cianjur akan meningkat 1,29 persen, yaitu sebanyak 2.509.521.
Dengan bertambahnya pertumbuhan penduduk di Kabupaten Cianjur ini, maka kebutuhan fasilitas kesehatan semakin tinggi.
Menurut CEO RS Edelweiss Cianjur, dr Poundra Adhisatya Pratama, MBA MPH kebutuhan tempat tidur di Kabupaten Cianjur masih tinggi. Yakni, sekitar 1.350 tempat tidur atau masih di bawah standar WHO yang menyebutkan 1 bed untuk melayani 1.000 penduduk.
Oleh karena itu, menurut Poundra, Edelweiss Healthcare Group menangkap peluang untuk menyediakan layanan kesehatan yang lengkap di Cianjur dengan membangun Edelweiss Hospital Bentang Salapan.
Menurutnya, setelah penandatanganan kesepakatan bersama 4 lembaga, salah satunya Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Cianjur, Edelweiss Healthcare Group melakukan audiensi bersama Bupati Cianjur, Herman Suherman belum lama ini.
Dalam sambutannya, Herman Suherman mengatakan, beberapa rumah sakit di Cianjur masih kekurangan Alkes dan tenaga medis, ini juga yang menyebabkan banyaknya warga Cianjur yang harus dirujuk ke rumah sakit besar di luar Cianjur.
“Banyak warga Cianjur yang sakit dan harus dirujuk ke luar kota. Harapannya dengan adanya Edelweiss Hospital Bentang Salapan ini bisa memenuhi kebutuhan layanan kesehatan warga Cianjur, tanpa harus dirujuk ke luar Cianjur,” ujar Herman.
Audiensi tersebut juga dihadiri oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Cianjur, KH Choirul Anam MZD yang menyampaikan bahwa pembangunan rumah sakit ini sudah menjadi cita-cita PCNU Cianjur bahkan masuk ke dalam program.
Edelweiss Hospital Bentang Salapan yang rencananya akan selesai pada awal 2024 ini memiliki 4 lantai dengan luas bangunan 9600 m2. Cukup untuk menampung 1200 bed dengan tipe rumah sakit C, yaitu rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis terbatas, yaitu pelayanan penyakit dalam, pelayanan bedah, pelayanan kesehatan anak dan pelayanan kebidanan dan kandungan.
Keberadaan Edelweis Hospital, kata Herman, diharapkan dapat berkiprah membantu pemerintah untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara maksimal.
“Keberadaan Edelweiss Hospital sangat dinantikan, harapannya bisa meningkatkan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) di Cianjur,” kata Herman.
Dalam sambutannya saat Konfercab ke 18 PCNU Cianjur pada Minggu (22/5), Ketua Tanfiziyah pengurus wilayah NU Jabar, KH. Juhadi Muhammad juga menyinggung terkait pembangunan Edelweiss Hospital di Cianjur.
“Ini adalah rumah sakit pertama NU yang didirikan di Jawa Barat. Mudah-mudahan nanti akan menjadi rujukan PCNU lain yang ada di Jabar untuk bisa mencontoh PCNU di Cianjur,” kata KH Juhadi Muhammad.
Salah satu program PWNU periode 2021-2026 adalah mendirikan rumah sakit. Menurut KH Juhaidi, penting bagi NU untuk memberikan layanan kesehatan bagi umat. “Ini bagian dari waafiyatan fil jasad. Saat ini kita mendirikan rumah sakit masih bekerja sama, karena untuk membangun sendiri belum ada kemampuan, baik secara sumber daya manusia dan kelimuannya,” kata KH Juhaidi. Arie Lukihardianti