5 Cara Deteksi Anak Jika Sedang Kesusahan
BANDUNG -- Anak seringkali tidak dapat mengungkapkan kendala yang dialaminya dalam kehidupan sosial. Tentu peran orang tua akan sangat berlaku untuk membantu anak apalagi ketika pandemi Covid-19 yang memaksa anak berdiam diri di rumah.
Menurut survey berkomisi yang dilakukan oleh BBC Bitesize dan Netmums, sebesar 74 persen orang tua mengkhawatirkan kesehatan mental anaknya, dan kesehatan mental anak merupakan prioritas utama sejak terjadinya pandemi. Sebesar 48 persen anak mengalami kesulitan untuk bersosialisasi dan mencari teman dan sebesar 46 persen orang tua mengatakan anaknya kesepian karena pandemi.
Sebagai orang tua sudah pasti merasa khawatir mengenai keadaan anaknya kapan pun dimana pun mereka berada. Sebagian besar orang tua ingin mengetahui kejadian apa saja yang terjadi pada anaknya. Apakah anaknya melakukan hal baik di sekolah, apakah mereka melakukan kesalahan, menyakiti orang lain, dan sebagainya. Sebagian anak akan menceritakan segala kisahnya pada orang tua, tetapi tidak sedikit pula yang merasa kesulitan untuk bercerita pada orang tua karena beberapa sebab.
Dilansir dari laman Yahoo UK, terdapat beberapa gejala atau tanda bahwa anak mengalami tekanan mental:
1. Lebih banyak menyendiri
Jika anak banyak menghabiskan waktu dengan mengisolasi diri baik dari keluarga maupun teman, mungkin mereka sedang kesusahan.
2. Kurangnya motivasi
Dr van Zwanenberg seorang psikiatris anak menyarankan orang tua unutk memperhatikan motivasi anak apakah minat anak berkurang untuk melakukan hobinya atau tidak
3. Perubahan perilaku dan kebiasaan makan
Dr van Zwanenberg juga menyatakan bahwa anak yang mengalami depresi menunjukan gejala untuk menyakiti diri sendiri, perubahan nafsu makan, dan kesulitan untuk berkonsentrasi
4. Kurang atau kebanyakan tidur
Perubahan kebiasaan tidur pun dapat menjadi salah satu indicator anak sedang kesulitan secara mental
5. Feeling
Lynn Crilly seorang konselor kesehatan mental menyarankan orang tua untuk mendengarkan intuisi sendiri jika merasa ada yang aneh dengan kelakuan anak
Jika beberapa gejala di atas terjadi pada anak anda, coba bicarakan dengan tenang dengan menanyakan apa yang salah tanpa membuat anak merasa tertekan. Coba bicarakan secara bertahap dan perlahan sampai anak merasa cukup nyaman untuk terbuka. Berbicara dengan posisi bersampingan daripada saling berhadapan. Jika anak mau berbicara, dengarkan baik-baik dan tanyakan apa yang sekiranya bisa dibantu oleh orang tua. Tidak perlu panik atau emosi. Jika orang tua merasa tidak bisa membantu menyelesaikan masalah, temui dokter professional untuk membantu menyembuhkan kesehatan mental anak