7 Tanda Red Flags Atasan di Kantor Baru
BANDUNG -- Ketika kita bekerja di lingkungan baru, tentu ingin memiliki atasan yang profesional dan dapat membimbing anda dengan baik. Jika atasan memiliki sifat atau kebiasaan jelek yang dapat membuat suasana kantor menjadi lebih negatif, membuat para pegawai menjadi tidak nyaman dan ketakutan mungkin itu adalah salah satu tanda bahwa atasan anda toxic.
Tentu saja bekerja memang bukan hal yang mudah dan pasti melelahkan secara fisik dan mental. Tetapi jika atasan anda juga menambahkan beban seperti itu, tentu itu akan semakin membuat letih dan tidak baik bagi kesehatan mental.
Berikut beberapa red flags yang perlu diperhatikan menurut laman huffpost:
1. Membicarakan keburukan pegawai yang baru saja keluar
Seorang karir coach Angela Karachristos mengatakan satu tanda yang dapat diperhatikan adalah ketika atasan membicarakan keburukan pegawai lama yang baru keluar. Hal itu menunjukan bahwa atasan tersebut tidak professional, karena membuat hal tesebut menjadi masalah personal.
2. Berterima kasih untuk kerja kerasnya sendiri, tidak untuk tim
Sebuah proyek perlu dikerjakan secara tim. Jika tim berhasil menyelesaikan proyek tersebut dengan baik, perhatikan tindakan atasan. Apakah ia berterima kasih atas kerja sama tim atau ia hanya berterima kasih pada dirinya sendiri tanpa memperhatikan pegawai. Sikap tersebut merupakan sikap narsistik, menurut Alan Cavaiola seorang psikologis klinis.
3. Selalu mengabaikan pegawai
Jika anda merasa atasan anda tidak pernah membantu atau sulit mendapatkan perhatian dari atasan, kemungkinan atasan anda kurang motivasi dalam keahlian manajerial menurut Lynn Taylor seorang ahli workplace. Meskipun sulit untuk membedakan apakah sikap tersebut hanya kebetulan karena atasan sedang sibuk atau perilakunya memang seperti itu. Seiring berjalannya waktu anda dapat mengidentifikasinya.
4. Hanya peduli deadline, tanpa memberi masukan
Menurut Jasmine Escalera seorang karir coach, tugas seorang atasan adalah memberikan masukan bagaimana pegawai dapat bekerja lebih baik, dan berkembang dari posisi yang di tempatinya. Jika atasan hanya peduli dengan deadline yang terpebuhi dan tidak menaruh kepedulian terhadap perkembangan pegawai, ini juga menjadi sifat toxic mereka.
5. Plin-plan
Atasan yang toxic selalu merubah pikiran setiap menitnya tanpa mempedulikan dampak kepada timnya. Sikap yang seperti ini membuat pegawai menjadi was-was, karena tidak tahu apa yang akan terjadi di menit selanjutnya.
6. Perubahan sikap pegawai di sekitar atasan
Memang perilaku pegawai akan berbeda jika sedang berhadapan dengan atasan, tetapi jika terdapat perbedaan yang signifikan mungkin ini bisa menjadi sebuah tanda. Ketika pegawai tidak bisa membicarakan masalah pekerjaan dengan bebas dan lebih hati-hati disekitar atasan, mungkin para pegawai tersebut memiliki ketakutan yang sama yaitu atasan akan menilai negatif sikap pegawainya tersebut.
7. Favoritism
Atasan yang memiliki pegawai favorit kemungkinan besar juga memiliki pegawai yang ia anggap sebagai musuh. Perhatikan jika atasan memberikan feedback secara personal bukan secara objektif.