Intermittent Fasting saat Ramadhan, Kenapa Tidak?
BANDUNG -- Intermittent fasting menjadi salah satu cara diet yang populer. Diet ini adalah membagi waktu jam makan dan berpuasa selama seharian.
Saat bulan suci Ramadhan, tentu diet ini hampir mirip dengan ketika umat muslim berpuasa. Namun cara berbeda tentu bisa membuat berat badan menjadi turun.
Dilansir dari laman Khaleejtimes, puasa saat Ramadhan dapat membantu untuk mengurangi massa lemak, memperbaiki tekanan darah, dan kadar gula darah.
Tentu untuk menurunkan berat badan kita tidak boleh makan makanan yang tidak memiliki kandungan bermanfaat. Berikut asupan makan yang bisa kita makan untuk diet saat puasa.
1. Banyak konsumsi makanan yang banyak mengandung serat. Dianjurkan untuk makan banyak buah-buahan, sayuran, oat, dan lain sebagainya.
2. Konsumsi lemak baik, seperti alpukat, kacang-kacangan, biji pepaya, dan olive oil.
3. Konsumsi protein seimbang dengan memakan telur, ikan yang berminyak (salmon, mackerel, sarden, tuna), produk dairy, dan daging unggas.
Namun pastikan pola makan disesuaikan dengan kebiasaan diri sendiri. Baik itu saat berbuka atau saat sahur.
Menu sahur dengan banyak mengkonsumsi sayuran dengan berbagai cara memasak, seperti ditumis, kukus, atau sajikan secara mentah seperti dibuat salad. Smoothies pun bisa menjadi pilihan yang baik untuk menu sahur. Coba buat smoothies dari santan dengan blueberry, bayam, dan 1 sendok makan chia seed.
Menu berbuka pun tak lengkap tanpa adanya sayur-sayuran. Konsumsi juga makanan berprotein seperti ikan salmon yang terkenal dengan kandungan Omega-3. akanan yang mengandung lemak baik, sayuran hijau gelap seperti brokoli karena mengandung antioksidan yang tinggi. Supaya lebih dinikmati lagi, panggang atau kukus ikan dan sajikan dengan sayuran kesukaan yang sudah di bakar menggunakan olive oil.