Home > Umum

Haul Bung Karno, Momentum Meneguhkan Kembali Nilai-Nilai Pengabdian Pada Bangsa

Sepi, sunyi, dan terasing adalah frasa yang menggambarkan kondisi Bung Karno, presiden pertama Indonesia, menjelang akhir hayatnya setelah dilengserkan dari kekuasaan
Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar Ono Surono menyampaikan sambutan saat 'Haul Bung Karno ke-55' di kantor DPD PDI Perjuangan Jabar, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Ahad (22/6/2026). Foto Edi Yusuf
Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar Ono Surono menyampaikan sambutan saat 'Haul Bung Karno ke-55' di kantor DPD PDI Perjuangan Jabar, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Ahad (22/6/2026). Foto Edi Yusuf

BANDUNG--DPD PDI Perjuangan Jawa Barat (Jabar) menggelar 'Haul Bung Karno ke-55' bertajuk Membumikan Ide dan Gagasan Bung Karno untuk Indonesia. di kantor DPD PDI Perjuangan Jabar, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Ahad (22/6/2025).

Dalam sambutannya, Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar Ono Surono menyampaikan kegiatan ini merupakan bentuk penghormatan terhadap Bung Karno sebagai Bapak Bangsa dan momentum untuk meneguhkan kembali nilai-nilai perjuangan dan nasionalisme yang diwariskan oleh Sang Proklamator.

"Bung Karno adalah sosok bapak bangsa yang banyak memberikan kontribusi kepada negara. Perjuangan Bung Karno untuk NKRI mempunyai perjalanan yang panjang," kata Ono.

Ono pun bercerita tentang kisah perjuangan Bung Karno di Bandung. Menurut Ono, Bandung mempunyai perjalanan sejarah penting bagi Bung Karno.

"Beliau menggali Pancasila di Bandung, melakukan pergerakan di Bandung, ditahan di satu penjara yang ruangnya sangat kecil sekali. Beliau menulis yang akhirnya menggetarkan seluruh dunia," tambahnya.

Dikatakan Ono, Bung Karno bukanlah pencipta Pancasila, namun penggali Pancasila. Pancasila sebenarnya sudah ada di masyarakat Indonesia, sebelum zaman kemerdekaan.

"Indonesia mengenal Pancasila sebagai filosofi bangsa, jalan hidup bangsa Indonesia. Sampai saat ini Pancasila tegak berdiri," ujar Ono.

Ono pun meminta agar semua kader PDI Perjuangan tidak melupakan sejarah. Selain itu juga dapat mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan sehari hari.

"Jangan pernah melupakan sejarah,"tegas Ono.

Pada kesempatan itu juga Ono membacakan kisah Bung Karno, saat saat akhir hayatnya berjudul Sepi Sunyi dan Terasing.

Sepi, sunyi, dan terasing adalah frasa yang menggambarkan kondisi Bung Karno, presiden pertama Indonesia, menjelang akhir hayatnya setelah dilengserkan dari kekuasaan dan diasingkan secara politik.

Selain kader, badan dan sayap PDI Perjuangan, kegiatan ini juga dihadiri berbagai organisasi keagamaan seperti Muhammadiyah, Persis, GP Ansor, Persatuan Guru NU Jabar, serta puluhan Pondok Pesantren se-Jabar.

Sementara, ketua panitia acara M Jaenuddin mengatakan kegiatan Haul Bung Karno ini diisi dengan Pengajian, Doa Bersama, Sholawat, Tausiyah Kebangsaan.

"Suasana penuh khidmat menyelimuti seluruh peserta sepanjang acara. Kita panjatkan doa agar beliau mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa, serta menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berjuang demi rakyat," pungkasnya.***

× Image