Home > Senggang

Lawangwangi Creative Space Resmikan Galeri G Sidharta dan Pameran Lintasan Formalisme Seni Rupa Indonesia

Ruang seni baru ini sebagai langkah awal menuju pembentukan Museum G Sidharta, sebuah upaya jangka panjang untuk merawat, meneliti, dan mempublikasikan karya-karya dan warisan pemikiran G Sidharta sebagai salah satu figur penting dalam sejarah seni r
Pamerans seni rupa karya G Sidharta bertajuk Corpus & Amorf saat pembukaan Galeri G Sidharta di komplek Lawangwangi Creative Space, Dagogiri, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (14/6/2026). Foto: Edi Yusuf
Pamerans seni rupa karya G Sidharta bertajuk Corpus & Amorf saat pembukaan Galeri G Sidharta di komplek Lawangwangi Creative Space, Dagogiri, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (14/6/2026). Foto: Edi Yusuf

BANDUNG--ArtSociates terus melangkah pada upaya pemajuan kebudayaan Indonesia pada bidang seni rupa dengan menginisiasi pembentukan museum seni rupa, secara khusus karya G Sidharta. Langkah tersebut terlihat pada pembukaan Galeri G Sidharta di komplek Lawangwangi Creative Space, Jalan Dagogiri, Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Bandung Barat, Sabtu (14/6/2026).

Ruang seni baru ini sebagai langkah awal menuju pembentukan Museum G Sidharta, sebuah upaya jangka panjang untuk merawat, meneliti, dan mempublikasikan karya-karya dan warisan pemikiran G Sidharta sebagai salah satu figur penting dalam sejarah seni rupa Indonesia. Galeri G Sidharta saat ini berada di lingkungan Lawangwangi Creative Space.

Sebagai pembuka, galeri ini menghadirkan pameran perdana bertajuk ‘Corpus & Amorf’ menampilkan sejumlah karya G Sidharta, yang berlangsung hingga September 2025. Dalam waktu sama digelar pula pameran ‘A Glimpse of Indonesian Formalism’ menghadirkan karya Aming Prayitno, G Sidharta, Kaboel Suadi, Lian Sahar, Mochtar Apin, Simon Admiraal, dan Umi Dachlan yang merupakan representasi dari telusur lintasan praktik formalistik yang berkembang di Bandung maupun Yogyakarta. Pameran berlangsung hingga 13 Juli 2025.

Pamerans seni rupa karya G Sidharta bertajuk Corpus & Amorf saat pembukaan Galeri G Sidharta di komplek Lawangwangi Creative Space, Dagogiri, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (14/6/2026). Foto: Edi Yusuf
Pamerans seni rupa karya G Sidharta bertajuk Corpus & Amorf saat pembukaan Galeri G Sidharta di komplek Lawangwangi Creative Space, Dagogiri, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (14/6/2026). Foto: Edi Yusuf

Dalam acara tersebut Direktur ArtSociates, Andonowati mengatakan riwayat pembentukan museum di awali dengan rencana pameran karya G Sidharta di Jakarta, serta mendapat amanat dari G Sidharta melalui putranya Tara, agar dibuatkan museum karya-karya G Sidharta. ArtSociates melanjutkan upaya perwujudan museum dengan mengumpulkan arsip-arsip karya G Sidharta dan molding karya yang belum terwujud atas persetujuan pihak keluarga yang memegang hak cipta karya G Sidharta.

“Pengelolaan data karya G Sidharta mulai tahun 2018 oleh ArtSociates. Karya patung terdapat lebih dari 100 karya, lebih dari 60 persen masih berbentuk molding, belum jadi karya. ArtSociates mengelola karya patung edisi yang belum habis diproduksi untuk dikomersilkan. Pengelolaan hasil penjualan patung diperuntukan manajemen Museum G Sidharta. ArtSociates juga punya hak untuk mengelola karya-karya copy archive yang tidak bersifat komersial untuk melengkapi koleksi Museum G Sidharta nantinya,” kata Andonowati.

Pamerans seni rupa karya G Sidharta bertajuk Corpus & Amorf di komplek Lawangwangi Creative Space, Dagogiri, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (14/6/2026). Foto: Edi Yusuf
Pamerans seni rupa karya G Sidharta bertajuk Corpus & Amorf di komplek Lawangwangi Creative Space, Dagogiri, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (14/6/2026). Foto: Edi Yusuf

Sementara kurator pameran Heru Hikayat, mengatakan spektrum penjelajahan artistik G Sidharta sangat luas. Pameran ini perlu diperlihatkan keberagaman pada karyanya.

“G Sidharta banyak mengolah tubuh serta aspek ragam hias. Kekhasan budaya lokal yang banyak menginspirasi karya-karyanya," ujarnya.

Dalam acara itu hadir pula keluarga besar G Sidharta, menyatakan keharuannya bahwa kehadiran Galeri G Sidharta dan Museum G Sidharta di masa depan akan menjadi inspirasi bagi seniman, akademisi dan masyarakat luas untuk mengenal lebih dalam karya dan sosok G Sidharta. Paramitha Palupi, cucu G Sidharta yang berlatar pendidikan arsitek ditunjuk oleh keluarga besar G Sidharta untuk mengelola data karya kakeknya untuk diberikan kepada ArtSociates.

“Sebagian banyak karya dan arsip G Sidharta sudah direlokasi ke Lawangwangi Art Space dalam rangka memenuhi kebutuhan museum G Sidharta. Dan kami masih terus mengurus data dan arsip karya yang ada di Yogyakarta untuk selanjutnya dikelola oleh ArtSociates. Kami juga sudah mendapat rencana program dari ArtSociates untuk pameran-pameran tematik di Galeri G Sidharta ke depan,” pungkas Paramitha.***

× Image