BANDUNG--Memperingati dan memaknai Isra Miraj bisa melalui berbagai cara. Khususnya, bagi siswa sekolah dasar.

SD Darul Hikam Bandung pun, punya cara tersendiri untuk mengajak para siswanya membuat projek dengan tema cerita perjalanan Isra Miraj.

"Dengan membuat materi pembelajaran yang menyenangkan, kami mengajak para siswa membuat beragam projek sesuai dengan levelnya, yang berkaitan dengan Isra Mi'raj," ujaf Kepala Sekolah SD Darul Hikam Bandung, Ruri Sundari, kepada wartawan akhir pekan ini.

Projek tersebut, menurut Ruri, menjadi media imajinasi anak-anak untuk melihat sejauh apa mereka memaknai Isra Miraj.

"Kita tahu anak-anak sekarang lebih tertarik dengan materi audio visual, ditambah dengan kemajuan teknologi, jadi mereka dibebaskan untuk membuat projek sesuai dengan imajinasi mereka untuk memahami seperti apa cerita perjalanan Isra Miraj itu," papar Ruri.

Ruri menilai, dengan proses pembelajaran seperti itu mereka seperti mengalami langsung perjalanan yang penuh sejarah dalam perkembangan islam.

Kegiatan dengan memgkombinasikan masalah literasi dan terknologi itu pun, kata Ruri, bisa jadi faktor penambah skill anak yang sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan.

"Mereka belajar membuat cerita perjalanan Isra Miraj dengan maket dan teknologi digital, mulai dari mencari data, mencari ide dan informasi soal Isra Miraj," katanya.

Pada kegiatan itu kelas 1-2 membuat kolase soal Isra Miraj, kelas 3-4 membuat maket cerita perjalanan Isra Miraj, dan kelas 5-6 membuat cerita perjalanan dengan teknologi digital.

Setiap siswa berkreasi secara individu maupun kelompok, diajak mencari tahu dan menggali informasi serta memaknai Isra Miraj dengan cara mereka sendiri.

"Dari situ kita harap anak-anak memahami proses perintah solat hingga apa sih solat itu? Lalu mereka bisa menanamkan pada pikirannya bahwa rasul sangat sayang pada umatnya sehingg tidak ingin memberatkan umatnya, dengan meminta keringanan solat lima waktu pada saat Isra Miraj," papar Ruri.

Siswa SD Darul Hikam Bandung sendiri mulai ditanamkan bahwa mengerjakan shalat itu tidaklah berat sejak dini. Karena, 17 rakaat yang diwajibkan dalam satu hari tidak sebanding dengan perjuangan rasul saat melakukan Isra Miraj. "Akan ringan kalau kita konsisten dengan memahami ituanak-anak akan melaukan solat tanpa disuruh," kata Ruri.