Home > Wisata

Hasil Monitoring, Destinasi Wisata Jalan Dago, Braga Hingga Alun-alun Kota Bandung jadi Titik Konsentrasi Keramaian

Ada 16 titik rawan macet di Kota Bandung, termasuk di Jalan Braga
Kawasan Braga salah satu ikon Kota Bandung
Kawasan Braga salah satu ikon Kota Bandung

BANDUNG--Selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Kementerian Pariwisata Republik Indonesia melalui Unit Kerja Politeknik Pariwisata NHI Bandung melakukan monitoring ke beberapa destinasi wisata di Kota Bandung. Kali ini, monitoring dilakukan di kawasan wisata ikonik di sepanjang Jalan Dago, Jalan Braga, serta Alun-Alun Bandung, yang menjadi pusat kunjungan wisatawan

Perjalanan dimulai dari Gerbang Tol Pasteur, dengan tujuan utama memantau arus lalu lintas menuju destinasi wisata utama di pusat Kota Bandung. Berdasarkan hasil pantauan, kondisi lalu lintas terpantau cukup padat, seiring dengan tingginya volume kendaraan wisatawan yang memanfaatkan libur cuti bersama. Jalan Dago, Jalan Braga, dan area sekitar Alun-Alun Bandung menjadi titik konsentrasi keramaian.

Namun, pengaturan lalu lintas yang dilakukan oleh aparat kepolisian dan dinas terkait mampu menjaga kelancaran arus kendaraan, khususnya di titik-titik persimpangan strategis.

Dihubungi di tempat terpisah, Plt Kepala Dishub Kota Bandung, Asep Kuswara, mengatakan, ada 16 titik rawan macet di Kota Bandung, termasuk di Jalan Braga. "Untuk itu, kita turunkan personel di ruas-ruas jalan tersebut untuk melakukan pengaturan lalu lintas sudah dilaksanakan mulai 22 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025," ujar Asep, Kamis (26/12/2024).

Kementerian Pariwisata RI bersama pemerintah setempat dan instansi terkait memastikan kesiapan destinasi wisata dalam menyambut lonjakan jumlah wisatawan selama libur panjang.

Di kawasan Jalan Braga, pengelolaan pengunjung dilakukan dengan menambah kantong-kantong parkir di sekitar destinasi untuk menampung kendaraan wisatawan. Selain itu, pengaturan parkir liar dilakukan oleh petugas agar tidak mengganggu arus lalu lintas di sepanjang Jalan Braga dan sekitarnya.

Penambahan personel keamanan juga dilakukan untuk menjaga ketertiban, khususnya di lokasi-lokasi dengan konsentrasi pengunjung tinggi seperti Jalan Braga. Kebersihan area menjadi perhatian utama dengan penambahan fasilitas tempat sampah dan peningkatan frekuensi pembersihan.

Sementara Kepala Unit Pelayanan Teknologi Informasi dan Komunikasi Publik Politeknik Pariwisata NHI Bandung, Riki Rahdiwansyah MM. Par, wisatawan yang berkunjung ke Jalan Braga selama libur Nataru banyak memanfaatkan kesempatan untuk berburu suvenir, menikmati kuliner khas Bandung, serta berfoto di antara bangunan art deco yang menjadi daya tarik utama kawasan ini.

Berdasarkan data yang dihimpun dari pengelola UMKM, kata dia, jumlah kunjungan wisatawan mengalami peningkatan sebesar 35 persen dibandingkan periode biasa, dengan tambahan bisa menyentuh lebih dari 5.000 orang per hari.

"Direktur Poltekpar NHI Bandung pada saat kegiatan monitoring, berharap pariwisata di Kota Bandung semakin berkembang, memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal, serta menciptakan pengalaman wisata yang tak terlupakan bagi pengunjung," kata Riki seraya mengatakan monitoring akan terus dilakukan untuk menjaga kualitas pelayanan di destinasi wisata selama periode libur panjang.

"Peningkatan ini berdampak langsung pada omzet UMKM di kawasan Braga, yang naik rata-rata hingga 40 persen," ujar Rudi, seorang pengelola UMKM kuliner di Jalan Braga.

Ia juga menambahkan bahwa aktivitas wisatawan yang tinggi memberikan peluang besar bagi para pelaku usaha kecil untuk memperluas jangkauan pasar mereka.

Pemerintah Kota Bandung bersama Kementerian Pariwisata RI terus mendorong kolaborasi dengan pelaku UMKM di kawasan wisata. Dukungan terhadap UMKM mencakup penyediaan ruang usaha strategis serta promosi produk lokal untuk menarik minat wisatawan. Kolaborasi ini tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi lokal tetapi juga memperkaya pengalaman wisata di Bandung.

× Image