Home > Bandung Pisan

Atasi Sampah Nataru, DLH Kota Bandung Siapkan Ratusan Petugas, Ini Puluhan Titik Rawan Tumpukan Sampah

Ada 47 titik keramaian yang tersebar di 6 Sub Wilayah Kota (SWK) di Kota Bandung yang akan menjadi titik peningkatan produksi sampah.
Tumpukan sampah di Kota Bandung
Tumpukan sampah di Kota Bandung

BANDUNG--Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung telah menyiapkan langkah antisipasi penanganan sampah di berbagai titik keramaian.

Menurut Kepala DLH Kota Bandung, Dudy Prayudi, dalam menghadapi lonjakan volume sampah yang diprediksi akan meningkat, DLH akan menurunkan sekitar 427 petugas. Yakni, dengan dukungan armada sebanyak 16 truk, 4 mobil pikup 13 mobil penyapu, dan 53 motor sampah.

"Kita telah menyiapkan personel dan armada untuk melakukan pembersihan dan pengangkutan pasca perayaan Nataru," ujar Dudy di Balai Kota Bandung, belum lama ini.

Berdasarkan pengalaman tahun lalu, kata dia, pada malam pergantian tahun saja, volume sampah yang terangkut mencapai rata-rata 54 ton atau setara 109 meter kubik.

Dudy memprediksi volume tersebut berpotensi naik tahun ini, meskipun hujan diperkirakan dapat mengurangi kerumunan massa.

DLH juga telah memetakan 47 titik keramaian yang tersebar di 6 Sub Wilayah Kota (SWK) di Kota Bandung yang akan menjadi titik peningkatan produksi sampah. Di antaranya:

1. SWK Cibeunying (9 titik), seperti Jalan Dago, Gasibu, Monumen Perjuangan, Diponegoro, dan Jalan Braga.

2. SWK Tegalega (11 titik), termasuk Cibaduyut, Jalan Sudirman, Astana Anyar, dan Cibadak.

3. SWK Ujungberung (2 titik), yakni Alun-Alun Ujungberung dan Bundaran Cibiru.

4. SWK Karees (11 titik), seperti Jalan Asia Afrika, Alun-Alun Bandung, Jalan Kepatihan, Otista, dan Flyover Cicaheum.

5. SWK Bojonegara (9 titik), meliputi Jalan Setiabudi, Sukajadi, Pasteur, dan Kebon Jati.

6. SWK Kordon (5 titik), di antaranya Samsat Kiaracondong dan Masjid Al Jabbar.

Dudy juga menekankan pentingnya pembubaran kerumunan tepat waktu agar proses pembersihan dapat berjalan optimal.

“Pengalaman tahun lalu, pembubaran massa baru selesai sekitar pukul 03.00 WIB. Padahal petugas kami sudah siap bekerja sejak pukul 01.00 WIB. Kami berharap dukungan dari Polrestabes, Satpol PP, dan pihak terkait lainnya agar proses ini lebih cepat,” katanya.

× Image