Home > Senggang

Seni Rupa Wayang Unjuk Gigi di Pameran Seni New York

Warli bersama seorang seniman Indonesia Jo Cowtre yang telah lama tinggal di New York akan menampilkan karya seni yang terinspirasi dari filosofi wayang
Dosen Prodi Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Pendidikan Seni dan Desain UPI Bandung Warli Haryana dan Rektor UPI Prof Solehuddin menyampaikan keterangan terkait pameran ‘Diversity of Nusantara Art’ di Gedung Rektorat UPI, Kota Bandung, Senin (11/11/2024). Foto: Edi Yusuf
Dosen Prodi Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Pendidikan Seni dan Desain UPI Bandung Warli Haryana dan Rektor UPI Prof Solehuddin menyampaikan keterangan terkait pameran ‘Diversity of Nusantara Art’ di Gedung Rektorat UPI, Kota Bandung, Senin (11/11/2024). Foto: Edi Yusuf

BANDUNG--Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) akan unjuk gigi diperhelatan pameran seni rupa di luar negeri melalui karya Warli Haryana seorang praktisi seni dan dosen Prodi Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Pendidikan Seni dan Desain UPI dalam pameran yang bertajuk ‘Diversity of Nusantara Art’ bertajuk DNA, di Konsulat Jenderal Republik Indonesia, New York Amerika Serikat pada tanggal 24-27 November 2024.

Dalam pameran tersebut Warli bersama seorang seniman Indonesia Jo Cowtre yang telah lama tinggal di New York akan menampilkan karya seni yang terinspirasi dari filosofi wayang yang diekspresikan melalui pendekatan seni kontemporer menggunakan media hybrid (analog dan digital).

Warli ingin mengeksplorasi tradisi lokal dan mencoba menjembatani untuk generasi saat ini agar mereka mengenal dan mencintai warisan budaya yang adi luhung. Warli berharap karya-karyanya dapat menginspirasi generasi muda, khususnya Gen-Z.

"Berdasarkan pengalaman saya selama mengajar, awalnya mahasiswa tidak banyak yang mengenal wayan, dari puluhan mahasiwa yang tau tentang wayang haya beberapa, itu pun hanya sekadar tau namanya saja. Namun, lambat laun mereka mulai tertarik dengan wayang setelah diberi penjelasan yang lebih mendalam," kata Warli kepada awak media di Gedung Rektorat UPI Bandung, Senin (11/11/2024).

Karya Warli Haryana berjudul 'Jarane Jaran Kepang'. Foto: Istimewa
Karya Warli Haryana berjudul 'Jarane Jaran Kepang'. Foto: Istimewa

Menurutnya, wayang bukan hanya tentang seni pertunjukan, tetapi juga mengandung makna mendalam kaya akan teori desain. Misalnya, warna dalam wayang seperti putih yang melambangkan tokoh muda yang belum menikah, dan hitam menunjukkan tokoh yang sudah menikah. Selain itu, bentuk mata dan hidungnya juga memiliki simbol tertentu, seperti mata bulat melambangkan karakter pemarah, atau mata menunduk menandakan kelembutan.

Menjelang pameran di New York, dosen kelahiran solo ini telah mempersiapkan karyanya meliputi wayang digital yang dibuat melalui handphone, karya seni digital dengan kanvas digital, termasuk wayang kulit yang dibuat dengan teknik tradisional.

“Saya membuat sejumlah karya wayang dengan berbagai pendekatan, mulai dari lukisan manual, wayang kulit tradisional, hingga wayang kekinian. Semua itu saya buat dengan penuh cinta," tutur Warli.

Karya Warli Haryana berjudul 'Akal Julig'. Foto: Istimewa
Karya Warli Haryana berjudul 'Akal Julig'. Foto: Istimewa

Selain pameren karya, dalam kegiatan tersebut juga digelar workshop berupa pembelajaran membuat desain motif batik ornament Nusantara yang dipadukan dengan pengenalan gambar wayang. Kegiatan ini bertujuan sebagai pengenalan ornamen nusantara, dan mengajak masyarakat untuk mengapresiasi seni budaya Indonesia, serta menemukan indahnya kesamaan melalui keberagaman budaya global.

Sementara, Rektor UPI Prof Solehuddin bersama delegasi dari UPI setelah mengikuti kegiatan Conference di Nashville Vanderbilt University dan OHIO State University pada tanggal 19 sd 21 Nopember 2024, berencana akan menghadiri pembukaan pameran Warli Haryana yang akan dilaksanakan pada tanggal 24 Nopember 2024.***(Edi Yusuf)

× Image